Keuangan Bisnis | 25 Juni 2023
Oleh : Anonim
Meminjam uang di bank untuk kebutuhan modal perusahaan merupakan hal yang umum dijumpai. Ada beberapa jenis-jenis pinjaman bank yang bisa dipilih, dan jenis-jenis kredit ini termasuk ke dalam jenis kredit produktif.
Apa itu kredit produktif dan apa saja jenis kredit produktif yang bisa diajukan oleh perusahaan? Kemudian, bagaimana cara mengambil kredit produktif dengan tepat? Anda bisa temukan jawabannya di artikel berikut.
Sumber : Envato
Kredit produktif didefinisikan sebagai jenis pinjaman dana bank yang tujuan pinjamannya adalah untuk membiayai kebutuhan usaha. ‘Produktif’ di sini maksudnya adalah menghasilkan keuntungan yang didapat dari hasil kegiatan usaha.
Selain kredit produktif, Anda juga bisa menjumpai kredit konsumtif. Sesuai dengan namanya, kegunaan jenis kredit ini berlawanan dengan kredit produktif. Biasanya, dana kredit konsumtif digunakan untuk tujuan kebutuhan/keinginan. Misalnya seperti membeli produk gadget, kendaraan bermotor, maupun untuk kebutuhan lain seperti fashion.
Sumber : Envato
Ada beberapa jenis-jenis pinjaman bank yang termasuk ke dalam kredit produktif, yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi.
Kredit Modal Kerja merupakan jenis fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank untuk membantu wirausaha, UMKM, maupun perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal usahanya.
Biasanya, fasilitas kredit ini akan dipergunakan sebagai ganti aktiva lancar. Fasilitas kredit ini bisa digunakan untuk membayar utang dagang, membiayai operasional perusahaan, pembayaran uang muka, atau digunakan sebagai komponen modal usaha. KMK juga bisa digunakan sebagai cadangan kas.
Kredit modal kerja terbagi atas tiga kelompok, yaitu KMK Transaksional, KMK Revolving (R/C), dan KMK Non-revolving. Penjelasan mengenai masing-masing jenis pinjaman bank bisa Anda lihat di penjelasan berikut.
Kredit Modal Kerja Transaksional merupakan jenis Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk membantu perusahaan atau pemilik bisnis perseorangan untuk membayar tagihan jangka pendek. Contoh penerapan KMK transaksional ini misalnya seperti pembelian komoditas/bahan baku yang sifatnya mendadak.
Nantinya, dana yang dipinjam dari bank untuk kebutuhan transaksi ini akan dikembalikan setelah perusahaan menerima piutang (pihak tertagih membayar tagihannya) atau perusahaan menjual produk yang menjadi komoditas utama usaha mereka.
Biasanya, KMK transaksional hanya diberikan bank untuk pemilik bisnis/perusahaan yang memiliki reputasi kredit yang baik.
Kredit Modal Kerja Revolving merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan bank kepada pemilik usaha/perusahaan. Pada jenis pinjaman ini, perusahaan bisa meminjam dana berulang kali selama totalnya tidak melebihi limit yang diberikan bank.
Nantinya, perusahaan bisa mengembalikan limit tersebut dengan mencicilnya pada tanggal yang dijadwalkan. Cicilan ini tentunya akan dikenakan biaya dan bunga. Akan tetapi, biaya dan bunga tersebut tidak mengurangi besar utang yang perlu dibayar perusahaan sebagai debitur.
Jenis kredit ini memberikan fleksibilitas kepada pemilik bisnis/perusahaan untuk memiliki cadangan kas tambahan yang bisa diambil sewaktu-waktu.
Ketika Anda meminjam dana dengan skema non-revolving, artinya Anda menyetujui nominal cicilan, biaya, bunga, serta jadwal pembayaran cicilan yang ditetapkan. Nantinya, setelah semua utang dibayar, rekening untuk mencicil tersebut akan ditutup. Ini akan secara otomatis menghentikan term loan Anda dengan bank. Dibandingkan dengan KMK revolving, bunga yang diterapkan pada KMK non-revolving lebih kecil.
Menurut OJK, KI (kredit investasi) merupakan jenis kredit yang diberikan kepada pemilik usaha sebagai pembiayaan jangka menengah hingga jangka panjang. Biasanya, dana yang diberikan dalam kredit investasi akan digunakan untuk beberapa kebutuhan berikut:
Untuk mengajukan pinjaman kredit yang satu ini, Anda perlu menyertakan dokumen berupa SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) serta Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Setelah mengetahui jenis-jenis pinjaman bank yang bisa digunakan untuk kebutuhan usaha, selanjutnya mari kita bahas bagaimana cara mengambil kredit produktif dengan tepat.
Ada tiga tips yang bisa Anda terapkan, yaitu memilih jenis kredit yang tepat, melakukan survei, serta memilih kreditur yang kredibel.
Memilih jenis kredit yang tepat sangat penting untuk dilakukan. Sebab, tiap jenis kredit memiliki persentase bunga pinjaman serta jangka waktu angsuran yang berbeda.
Biasanya, semakin lama jangka waktu angsuran, maka semakin kecil bunga per tahun yang diterapkan. Akan tetapi, ingat bahwa ini berarti Anda perlu mencicil dalam jangka waktu yang lama.
Maka dari itu, kenali terlebih dahulu apa tujuan Anda mengajukan kredit produktif. Apakah Anda membutuhkan dana untuk memulai usaha? Apa Anda perlu meminjam uang untuk menutupi kebutuhan dana mendadak? Atau justru, Anda ingin meminjam uang sebagai cadangan kas?
Dengan mengenal jenis-jenis pinjaman bank yang tepat, Anda bisa menghindari salah pilih kredit yang bisa saja akan merepotkan nantinya.
Selain mengetahui jenis kredit yang tepat sesuai dengan tujuan, lakukan survei ke bank untuk mengetahui berapa nominal yang bisa diajukan, bunga, biaya-biaya, serta jangka waktu cicilan yang akan diterapkan. Dari sini, lakukan penilaian untuk mengetahui apakah jenis kredit tersebut akan memberatkan atau tidak.
Nah, jika Anda merasa aturan yang diterapkan di satu bank memberatkan, coba cari bank lain dan pelajari ketentuan-ketentuan yang diterapkan. Jangan lupa, pertimbangkan untung dan rugi dari masing-masing calon kreditur.
Dengan melakukan hal ini, Anda bisa memilih kreditur yang bisa memberikan pinjaman tanpa aturan memberatkan.
Saat ini, ada berbagai lembaga kreditur yang memberikan iming-iming bunga rendah dan tenor yang panjang. Meski bank adalah institusi keuangan yang paling sering dijadikan sebagai pilihan utama ketika mengajukan kredit, terkadang ada juga pemilik bisnis yang mengajukan kredit produktif di institusi non-bank.
Nah, jika Anda tidak memilih bank sebagai lembaga penyalur kredit, Lakukan survei mendetail untuk mengetahui kredibilitas lembaga tersebut. Cari tahu juga apakah lembaga tersebut terdaftar di OJK sebelum akhirnya Anda mengajukan pinjaman di sana.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis pinjaman bank. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Anda, ya!
Sebagai simpulan, kredit produktif merupakan jenis pinjaman yang biasanya diajukan untuk kebutuhan usaha. Jenis-jenis pinjaman bank kredit produktif ada dua, yaitu Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi. Kredit Modal Usaha sendiri dibagi menjadi tiga macam, yaitu KMK transaksional, KMK revolving, dan KMK non-revolving.
Untuk transaksi bisnis yang lebih mudah, cepat, dan efisien, pakai Flip for Business sebagai solusi satu pintu berbagai transaksi bisnis Anda. Mulai dari menerima pembayaran, mengirimkan uang, hingga transfer ke luar negeri dengan biaya 50% lebih terjangkau daripada layanan sejenis. Bahkan, Anda juga bisa transfer ke 20 ribu rekening sekaligus dalam hitungan menit saja. Ayo, nikmati kemudahan bertransaksi bisnis dengan Flip for Business!
Bagikan