flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Ide Bagus Tidak Cukup, 5 Alasan Kenapa Startup Gagal

Ide Bagus Tidak Cukup, 5 Alasan Kenapa Startup Gagal

55-0 Envato.jpgSumber : Envato

Ketika mendengar istilah “startup”, kemungkinan di benak Anda terbayang nama-nama startup yang sudah sukses mendunia, seperti Spotify dan Uber. Meskipun begitu, pada kenyataannya banyak startup yang mengalami kegagalan sebelum bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. Kenapa startup gagal?

Berikut enam alasan utama yang bisa menyebabkan startup mengalami kegagalan:

Sumber : Envato

Kehabisan Dana 

Startup bisa jadi telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mewujudkan gagasannya dalam menghadirkan inovasi kepada masyarakat. Meskipun begitu, startup memiliki sumber daya finansial yang terbatas. Startup bisa mengalami kegagalan untuk mengembangkan bisnis atau bahkan sekadar melangsungkan operasi tanpa dana penyokong.

Sebuah startup yang menghabiskan dananya sesungguhnya menunjukkan adanya kesalahan dalam model bisnis yang dijalankan. Kesalahan tersebut membuat bisnis tidak sustainable atau memiliki prospek jangka panjang. Bisa jadi ada pos-pos di mana startup terlalu banyak mengeluarkan uang sehingga pos-pos lainnya menjadi terabaikan.

Selain itu, bisa jadi startup tidak mempersiapkan contingency plan di dalam rancangan pendanaannya. Startup perlu merencanakan apa yang akan dilakukan jika target yang dijalankan tidak terwujud atau ada proses yang tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi. Dengan begitu, startup bisa menghindar dari pengeluaran dana besar untuk mengatasinya.

Sebagai contoh, sebuah startup menghabiskan terlalu banyak uang untuk merekrut ahli guna pengembangan produk. Pada saat rancangan produk sudah matang, startup ternyata sudah tidak memiliki dana untuk menjalankan proses produksi sehingga idenya terbuang percuma.

Founder Bukan Ahli 

Alasan kenapa startup gagal berikutnya adalah founder bukanlah seorang ahli di niche atau sektor yang disasar. Seorang founder bisa jadi mendirikan startup berdasarkan pengalamannya sebagai konsumen. Hal ini tentunya tidak salah. Banyak sekali startup yang bermula dari konsumen dan tetap bisa mencapai kesuksesan.

Akan tetapi, biasanya founder tersebut akan mencari seorang co-founder atau partner yang merupakan ahli di dalam industri yang disasar. Seseorang yang ahli di dalam industri akan bisa melihat peluang-peluang pengembangan yang akan dilewatkan oleh orang yang tidak memahami seluk-beluk industri tersebut.

Seseorang yang sudah berkecimpung di dalam sebuah industri dalam waktu yang lama juga memiliki keunggulan dalam bentuk networkingFounder dengan jejaring sosial yang luas dalam satu industri mampu merangkul pemain-pemain lain dalam sektor tersebut di dalam usahanya untuk membantu bisnis berkembang.

Sebagai contoh, sebuah startup menawarkan pakaian terjangkau untuk wanita kantoran. Meskipun begitu, founder tidak memiliki koneksi yang banyak di industri garmen karena sebelumnya berkecimpung di industri yang lain. Bisa terjadi permasalahan produksi hingga penentuan harga karena isu semacam ini.

Tidak Adanya Product-Market Fit 

Product-market fit atau kesesuaian produk dengan pasar sangat penting. Jika tidak ada kesesuaian ini, startup tidak akan mungkin bisa menghasilkan revenue atau pendapatan. Terdapat dua masalah utama yang menyebabkan ketidaksesuaian produk dan pasar, yaitu produk yang tidak tepat maupun kesalahan dalam membidik pasar.

Produk yang tidak tepat terjadi ketika produk yang ada tidak mampu menyelesaikan masalah yang ingin diselesaikan atau setidaknya belum memberikan solusi yang memuaskan untuk permasalahan tersebut. Masyarakat merasa bahwa produk tersebut tidak berhasil memenuhi ekspektasinya dan tidak akan menggunakan produk tersebut lagi.

Sesungguhnya masalah seperti ini bisa ditanggulangi dengan riset pasar yang kuat sebelum, selama, dan setelah pengembangan produk dilakukan. Riset sebelum produk dilancarkan akan membantu founder mengerucutkan gagasannya agar mampu menyelesaikan masalah konsumen dengan lebih spesifik.

Selama pengembangan produk, startup akan membuat berbagai prototipe. Dengan melibatkan konsumen dalam proses ini, pengembangan produk akan terjadi dengan lebih cepat dan hasilnya lebih bisa dijamin mampu memuaskan masyarakat. 

Sementara itu, melibatkan konsumen setelah melakukan peluncuran produk bisa memberikan startup pengetahuan akan bagaimana jika produk digunakan oleh masyarakat luas. Riset pasar setelah peluncuran produk juga bisa memberikan ide pengembangan untuk masa depan.

Tim yang Lemah

Manajemen startup yang lemah bisa menjadi alasan kenapa startup gagal. Kelemahan tim biasanya dimulai dari strategi. Dalam tahap penyusunan strategi, manajemen bisa jadi gagal mengembangkan produk yang menarik perhatian pasar karena tidak melakukan usaha yang cukup sebelum dan selama tahap pengembangan.

Isu strategi ini akan berlanjut dengan eksekusi gagasan yang buruk. Produk yang telah dirancang bisa jadi tidak diproduksi dengan benar atau tepat waktu. Hal ini terjadi ketika tim manajemen salah perhitungan akan waktu dan biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan produksi.

Manajemen kemungkinan juga tidak melakukan peluncuran produk dengan benar, misalnya memilih waktu yang tidak sesuai sehingga produk tidak memanfaatkan momentum pasar. Selain itu, bisa jadi manajemen salah memilih cara memasarkan produknya sehingga orang-orang tidak mengenal produk tersebut.

Manajemen yang lemah juga akan cenderung memilih tim yang lemah di bawahnya, sehingga keseluruhan organisasi sendiri pun tidak akan resilien jika dihadapkan dengan tantangan-tantangan yang ada di pasar.

Gagal dalam Skalabilitas

Skalabilitas merupakan kemampuan sebuah sistem untuk menangani beban baru seiring terjadinya pertumbuhan. Startup tentunya beraspirasi untuk bisa meningkatkan valuasinya setinggi mungkin dan membantu sebanyak mungkin orang dengan produk inovatif yang ditawarkan.

Startup dengan potensi yang baik di fase-fase awalnya bisa gagal ketika tidak mampu melakukan skalabilitas dengan baik. Ahli menyarankan startup untuk menemukan sebuah situasi di mana sales sudah dalam kondisi stabil dan memiliki prospek untuk bertumbuh sebelum melakukan skalabilitas.

Bisnis yang tidak mengindahkan langkah ini biasanya akan gegabah di dalam melakukan proses rekrutmen dan peningkatan jumlah produksi. Akibatnya, terdapat terlalu banyak sumber daya di dalam perusahaan dibandingkan dengan jumlah pasar yang cenderung stagnan. Langkah seperti ini juga akan menghabiskan dana startup dengan cepat.

Ketika startup masih belum menemukan angka sales yang stabil dan pertumbuhan valuasi yang positif, sesungguhnya masih ada permasalahan yang belum bisa diselesaikan olehnya. Permasalahan tersebut bisa jadi bersifat internal maupun eksternal. Skalabilitas justru bisa memperbesar permasalahan tersebut.

Ada lebih banyak alasan kenapa startup gagal di luar sana. Hal tersebut menunjukkan bahwa startup memiliki margin kegagalan yang cukup besar. Namun, startup yang berhasil melewati tantangan semacam ini akan menjadi pemimpin dalam pasarnya. Salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam sebuah startup adalah keuangan.

Agar keuangan bisnis Anda dapat berjalan dengan efisien, pastikan Anda menggunakan software pengelola transaksi bisnis yang baik. Flip for Business adalah platform terintegrasi untuk berbagai kebutuhan transaksi bisnis. Dalam satu dashboard, bisnis dapat melakukan transaksi domestik maupun internasional dengan mudah, aman, dan terjangkau. Bersama Flip for Business, perusahaan dan pelaku usaha dapat percepat pertumbuhan bisnis dengan transaksi otomatis. Mulai cara transaksi bisnis yang efisien bersama Flip for Business sekarang, pahami lebih lanjut!

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Waspada, Ini Dia 10 Faktor Kegagalan Wirausaha yang Harus Anda Hindari
Waspada, Ini Dia 10 Faktor Kegagalan Wirausaha yang Harus Anda Hindari
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi