Keuangan Bisnis | 25 Juni 2023
Oleh : Anonim
Pernah dengar istilah hedging? Hedging adalah sebuah strategi yang digunakan perusahaan untuk melindungi diri dari kerugian finansial.
Kerugian finansial yang dimaksud biasanya adalah kerugian yang terjadi karena adanya fluktuasi harga komoditas/aset di pasar. Selain karena komoditas, kerugian finansial yang disebutkan juga biasanya disebabkan karena fluktuasi kurs mata uang (forex).
Bagaimana, sih, cara kerja hedging dalam melindungi perusahaan dari kerugian tersebut? Yuk, baca penjelasannya di artikel berikut!
Sumber : Envato
Hedging adalah istilah keuangan yang didefinisikan sebagai sebuah perjanjian antara kedua belah pihak yang saling bertransaksi untuk menjaga nilai aset/komoditas atau nilai tukar mata uang pada nilai tertentu.
Biasanya, aset/komoditas yang menjadi objek hedging adalah aset/komoditas yang harganya fluktuatif dan sangat terpengaruh dengan sentimen pasar. Pelaku bisnis jual beli mata uang juga ada yang menggunakan hedging.
Dengan adanya hedging, pergerakan harga aset/komoditas atau nilai mata uang tidak berpengaruh terhadap transaksi. Transaksi akan tetap berlangsung pada waktu dan dengan nilai yang tertera di perjanjian.
Alhasil, jika harga aset/komoditas yang hendak dibeli sedang naik harganya, perusahaan tidak perlu membayar lebih karena ada perjanjian yang mengikat sebelumnya. Sebaliknya, jika harga sedang turun, perusahaan tetap wajib membayar sesuai dengan nilai yang tertera di perjanjian.
Sumber : Envato
Ada dua alasan mengapa kamu perlu menggunakan hedging, di antaranya adalah untuk menghindari gejolak perubahan harga yang tidak bisa diprediksi serta untuk menghindari kebangkrutan.
Berikut adalah penjelasan dari tiap manfaat hedging.
Dengan adanya hedging, kamu bisa melindungi keuangan perusahaan dari gejolak perubahan harga yang tidak bisa diprediksi.
Harga yang dimaksud bisa berupa harga komoditas, harga aset, ataupun nilai mata uang asing. Ketiganya memiliki harga yang fluktuatif dan selalu mengikuti sentimen pasar.
Misalnya, kamu menjalankan bisnis ekspor komoditas batu bara. Dengan adanya hedging, kamu bisa menetapkan harga jual di masa yang akan datang sesuai dengan prediksi. Jika pembeli menyetujui, kamu bisa menjual batu bara sesuai dengan harga yang tertera di perjanjian tersebut.
Nantinya, kalau harga batu bara anjlok, kamu tetap bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi sesuai perjanjian. Ini tentunya bisa melindungi perusahaanmu dari gejolak perubahan harga yang drastis.
Hedging adalah suatu instrumen yang juga bisa membantu perusahaan agar terhindar dari kebangkrutan.
Sesuai dengan contoh yang disebutkan di atas, jika perusahaanmu tidak melindungi harga batu bara yang dijual, maka perusahaanmu bisa mengalami kerugian.
Jika ini berlangsung dalam kurun waktu yang lama, perusahaanmu bisa mengalami kerugian dalam jumlah yang besar—bahkan bisa saja mengalami kebangkrutan.
Nah, dengan hedging, harga jual batu bara bisa dilindungi. Artinya, meskipun harga pasaran anjlok, kamu tetap bisa menjual batu bara dengan harga sebelum anjlok.
Terkait hedging dalam bisnis, ada tiga jenis hedging yang sering digunakan, yaitu forward, futures, serta money market hedging.
Money market hedging adalah salah satu jenis hedging yang digunakan perusahaan untuk mengunci nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang dalam negeri. Jenis hedging ini biasanya digunakan pada transaksi yang menggunakan mata uang asing sebagai alat tukarnya.
Tujuan penggunaan money market hedging adalah untuk menjaga agar perusahaan tidak perlu membayar lebih banyak ketika nilai tukar mata uang asing menguat di masa depan.
Forward contract adalah jenis kontrak berjangka yang digunakan untuk menetapkan harga dan tanggal transaksi di masa yang akan datang.
Dengan kontrak ini, kamu bisa ‘mengunci’ harga produk (biasanya komoditas/aset) agar di masa yang akan datang kamu tidak perlu bayar mahal jika harga komoditas di pasar mengalami peningkatan signifikan.
Pada dasarnya, futures dan forward adalah jenis hedging yang sama-sama digunakan untuk mengunci harga produk untuk transaksi yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Perbedaan mendasar antara forward dan futures terletak pada kapan harga jual ditetapkan.
Pada forward, penentuan harga hanya dilakukan pada saat pembuatan perjanjian. Di sisi lain, futures biasanya diperjualbelikan di bursa berjangka dan harganya ditetapkan secara berkala hingga akhir masa kontrak.
Dibandingkan dengan forward, futures hedging adalah jenis hedging yang lebih menguntungkan. Pasalnya, kamu bisa mengikuti tren pasar yang tersedia sehingga penentuan harga bisa lebih relevan dengan situasi pasar terkini. Alhasil, risiko kerugian bisa lebih ditekan.
Sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya, hedging adalah sebuah kesepakatan antara dua pihak yang bertransaksi jual beli atas sebuah aset/komoditas.
Dalam perjanjian tersebut, ada beberapa hal yang disepakati, yaitu:
Nah, ketika masa berlaku kontrak berakhir, penjual wajib menyerahkan aset/komoditas sesuai dengan jumlah dan harga yang disepakati. Pembeli juga wajib membayar aset/komoditas sesuai harga yang disepakati.
Supaya lebih mudah memahami, kamu bisa melihat contoh hedging berikut.
Misalnya, ada perusahaan pengekspor batu bara asal Indonesia (perusahaan A) yang sedang melakukan transaksi jual beli dengan perusahaan asal Inggris (perusahaan B).
Anggap saja saat ini harga batu bara acuan di Indonesia adalah US$320,00/ton. Nah, perusahaan B selaku pembeli ingin membeli batu bara sejumlah 1.000 ton dari perusahaan A enam bulan yang akan datang, tetapi dengan harga acuan tersebut. Maka dari itu, perusahaan B mengajukan kesepakatan forward hedging dan perusahaan A pun menyetujuinya.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, pada tanggal akhir kontrak (enam bulan dari sekarang), perusahaan B wajib membeli batu bara dari perusahaan A dengan nilai sejumlah US$320.000.
Apakah ini akan merugikan salah satu pihak? Rugi atau tidaknya masing-masing pihak tergantung pada harga pasar batu bara yang dijadikan acuan.
Jika setelah enam bulan berlalu harga batu bara acuan turun menjadi US$300,00/ton, maka yang diuntungkan adalah perusahaan A. Pasalnya, mereka tetap bisa menjual batu baranya lebih mahal dengan selisih harga US$20/ton.
Demikian pula sebaliknya, jika harga batu bara acuan naik menjadi US$350,00/ton, maka perusahaan B-lah yang diuntungkan. Sebab, harga beli jadi lebih murah daripada harga pasar.
Itulah penjelasan mengenai apa itu hedging. Sebagai simpulan, hedging adalah sebuah kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi di masa yang akan datang dengan harga yang telah disepakati.
Objek yang diperjualbelikan biasanya merupakan objek yang nilainya berubah-ubah sesuai sentimen pasar. Misalnya seperti komoditas dan aset (saham/obligasi).
Jika kamu pelaku bisnis yang sering bertransaksi dengan mitra bisnis luar negeri, pastinya kamu tahu kalau biaya transfer ke rekening luar negeri itu mahal. Kalau transaksi ini kamu lakukan berkali-kali, ini bisa membebani keuangan bisnis juga, lho!
Solusinya, pakai Flip for Business! Dengan fitur International Transfer, kamu bisa transfer ke berbagai rekening bank luar negeri dengan tarif mulai Rp29.000,00 saja per transaksinya. Tidak ada biaya tambahan apalagi biaya tersembunyi!
Dengan Flip for Business, bisnismu bisa menekan pengeluaran sehingga dana bisa dialokasikan ke hal lainnya. Bisnis makin oke bersama Flip for Business!
Bagikan