Kewirausahaan | 3 November 2022
Oleh : Sarah Silvia
Stakeholder adalah salah satu istilah yang kerap terdengar dalam dunia bisnis. Siapa pun yang terlibat dalam suatu bentuk usaha wajib memiliki pemahaman tentang stakeholder. Lalu, apa sebenarnya pengertian dari stakeholder itu sendiri? Simak terus ulasan lengkapnya berikut ini untuk mengenal pengertian, jenis, dan peran stakeholder.
Melansir laman Investopedia, stakeholder atau pemangku kepentingan merupakan pihak yang memiliki kepentingan terhadap suatu perusahaan dan dapat memengaruhi maupun dipengaruhi oleh bisnis tersebut. Perusahaan biasanya memiliki stakeholder utama yang mencakup pegawai, investor, konsumen, dan pemasok. Namun, seiring dengan meningkatnya tanggung jawab sosial perusahaan, konsep stakeholder diperluas. Pemerintah, komunitas, dan asosiasi dagang juga bisa menjadi pemangku kepentingan pada korporasi.
Dalam bisnis, stakeholder dikategorikan menjadi dua jenis, yakni internal dan eksternal. Pemangku kepentingan internal adalah pihak yang ada dalam bisnis dan terpengaruh secara langsung oleh hasil kegiatan dari perusahaan tersebut. Contohnya adalah karyawan dan pemilik perusahaan. Sementara, stakeholder eksternal adalah pihak yang tidak memiliki hubungan langsung dengan kegiatan suatu perusahaan. Namun, mereka terpengaruh oleh tindakan dan hasil kinerja perusahaan tersebut. Contohnya seperti masyarakat umum, kreditur, dan pemasok.
Di bawah ini adalah penjelasan rinci terkait pihak yang tergolong sebagai stakeholder.
Investor dan kreditur memiliki peran krusial dalam keuangan perusahaan. Investor dalam hal ini adalah mereka yang menanamkan modal pada suatu perusahaan. Sedangkan kreditur adalah lembaga keungan yang umumnya memberikan modal pada perusahaan dalam bentuk pinjaman.
Karyawan merupakan sumber daya manusia dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Karyawan tergolong stakeholder yang artinya mereka memegang fungsi penting dalam perusahaan karena terlibat secara langsung dalam proses produksi.
Terlepas dari besar kecilnya produksi, perusahaan selalu membutuhkan konsumen untuk memperoleh laba. Oleh karenanya, konsumen digolongkan sebagai stakeholder. Alasannya karena konsumen ikut berperan aktif dalam kelangsungan suatu bisnis.
Perusahaan manufaktur tak akan bisa berjalan tanpa adanya pemasok. Mereka lah yang menyediakan bahan baku untuk produksi. Sebab itu, pemasok termasuk stakeholder karena juga ingin mendapatkan keuntungan dari perusahaan yang mereka pasok.
Komunitas memiliki peran penting sebagai stakeholder. Mereka terpengaruh secara langsung dan signifikan oleh terciptanya pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, keselamatan, dan kesehatan berkat adanya perusahaan.
Merupakan pemegang kepentingan yang berperan kuat dalam penyusunan kebijakan, program, dan proyek perusahaan. Mereka juga termasuk pihak utama yang menentukan keputusan perusahaan. Contoh stakeholder ini adalah masyarakat, tokoh masyarakat, dan manajer publik.
Jenis pemangku kepentingan ini tidak berkaitan langsung dengan perencanaan atau kebijakan suatu program. Namun, mereka tetap ikut andil dalam menyampaikan pendapat yang kemungkinan bisa memengaruhi stakeholder utama. Contohnya adalah lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi.
Stakeholder kunci merupakan pihak-pihak eksekutif yang berwenang secara resmi dalam pengambilan keputusan suatu proyek. Contohnya seperti DPR, DPRD, pemerintah daerah, dan dinas yang bersangkutan dengan proyek yang dicanangkan.
Stakeholder adalah para pemangku kepentingan dalam perusahaan yang memiliki peran dan fungsi krusial dalam berjalannya bisnis. Berikut adalah beberapa peran dan fungsi para stakeholder.
Stakeholder memiliki hak untuk mengusulkan ide atau menentukan keputusan bagi perusahaan. Mereka juga berwenang untuk memberhentikan CEO bila diperlukan. Semuanya disampaikan melalui rapat yang diselenggarakan bersama para eksekutif perusahaan.
Pemangku kepentingan seperti investor berwenang untuk mengurangi atau menambah jumlah modal yang mereka investasikan. Sebab itu, penting bagi perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut. Tujuannya agar kondisi finansial perusahaan tetap terjaga.
Pada perusahaan terbuka atau swasta, stakeholder biasanya ditawari untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan bisnis. Mereka biasanya langsung menduduki jabatan manajerial untuk secara langsung mengatur bisnis.
Corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial wajib dimiliki setiap perusahaan. Tanggung jawab ini dapat diterapkan pada semua stakeholder. Mereka juga berhak menentukan keputusan sesuai dengan hasil CSR.
Setelah mengenal pengertian stakeholder beserta jenis dan peran-perannya, saatnya menyimak ulasan singkat mengenai analisis pemangku kepentingan.
Analisis pemangku kepentingan merupakan proses mengidentifikasi semua pihak stakeholder yang memiliki peran langsung atau tidak langsung terhadap tindakan yang akan dilakukan. Tujuannya agar ada kerja sama baik antara tim proyek maupun stakeholder untuk menjamin keberhasilan proyek. Berikut adalah tahap-tahap analisis stakeholder:
Semua stakeholder eksternal dan internal terlebih dahulu harus diidentifikasi. Perusahaan bisa menentukan siapa saja yang termasuk pemangku kepentingan dan siapa yang tidak.
Para stakeholder kemudian diidentifikasi kebutuhan dan kepentingannya. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar dan seberapa kuat kepentingan yang dimiliki para stakeholder terhadap pihak perusahaan.
Tahap ini dilakukan menggunakan stakeholder mapping atau memetakan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah untuk memudahkan perusahaan untuk melakukan analisis atau mengambil tindakan lanjutan. Dari proses ini, pihak manajemen proyek bisa mengetahui pihak mana yang cukup dimonitor saja dan mana yang harus dijaga ketat.
Tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi adanya potensi konflik antar para stakeholder atau stakeholder dengan perusahaan. Ini penting untuk dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik saat proyek berjalan.
Langkah selanjutnya adalah mengutamakan, mensinkronkan, sekaligus menyeimbangkan kebutuhan atau keinginan para stakeholder dengan sumber daya milik perusahaan.
Langkah terakhir adalah menyelaraskan kebutuhan dari para pemangku kepentingan dengan strategi milik perusahaan. Strategi ini umumnya memerlukan pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, dan pembangunan kembali.
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa stakeholder adalah semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap suatu bisnis dan dapat dipengaruhi maupun memengaruhi bisnis tersebut. Mereka juga memiliki peran penting terhadap pertumbuhan bisnis. Maka dari itu, penting bagi setiap perusahaan untuk selalu menjaga hubungan dengan para stakeholder.
Bagikan