Keuangan Bisnis | 20 Februari 2023
Oleh : Sarah Silvia
Salah satu cara efektif untuk memaksimalkan keuntungan atas penjualan produk adalah cost leadership strategy. Strategi ini fokus pada pengurangan biaya produksi alih-alih hanya mencari cara untuk mengurangi harga penjualan.
Cost leadership kali pertama diperkenalkan oleh Michael Porter pada 1980. Menurut pengajar di Harvard Business School ini, ada tiga strategi kompetitif generik yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dan memperoleh keunggulan dibandingkan kompetitornya, yakni differentiation, low-cost leadership, dan focus.
Cost leadership strategy dapat didefinisikan sebagai sebuah strategi menekan biaya produksi untuk mencapai competitive advantage. Biaya produksi yang murah diharapkan mampu meningkatkan keuntungan bersih penjualan.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara menjawab tantangan pasar yang cenderung sensitif terhadap harga. Dengan memberikan harga yang (relatif) murah atau terjangkau, maka akan banyak penjualan yang dapat terjadi. Pada akhirnya, strategi ini akan meningkatkan nilai penjualan sekaligus market share.
Cost leadership dan price leadership adalah dua hal berbeda kendati memiliki hubungan yang relatif dekat. Keduanya sama-sama bertujuan untuk memenangkan persaingan bisnis dan market share.
Seperti disebutkan sebelumnya, cost leadership adalah strategi untuk menekan biaya produksi sehingga dapat memberi penawaran harga produk yang tidak tinggi di pasar. Sementara itu, price leadership merupakan strategi untuk menjual sebuah produk dengan harga serendah mungkin tanpa harus berorientasi pada menekan proses produksinya.
Hasilnya, perusahaan yang menerapkan price leadership cenderung memiliki keuntungan lebih rendah dibandingkan perusahaan yang menerapkan cost leadership walau keduanya menawarkan harga yang sama di pasar.
Untuk lebih memahami tentang cost leadership strategy contoh seerhana berikut dapat menjadi gambaran.
A dan B sama-sama menjual botol minum kekinian dengan harga jual Rp500 ribu. A memproduksi sendiri dengan total biaya per unit adalah Rp175 ribu, sedangkan B membeli dari pihak lain dengan harga Rp300 ribu per unit. Jika mereka bersaing dan sama-sama menurunkan harga, jelas terlihat bahwa A tetap memiliki profit lebih besar, bukan?
Cost leadership banyak direkomendasikan sebagai salah satu metode yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Berikut adalah tiga cara bagaimana cost leadership membantu perusahaan mewujudkan hal tersebut.
Cost leadership fokus untuk meningkatkan efisien proses produksi untuk mengurangi atau menurunkan biaya produksi yang timbul. Harga produksi yang murah pun memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produknya dengan harga lebih murah dengan tetap memperoleh keuntungan.
Oleh karena biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan kompetitor, perusahaan dengan cost leadership pun lebih tahan saat menghadapi perang harga. Mereka tidak perlu takut kehilangan profit. Kompetitor pun akan menghindari untuk bersaing secara langsung jika mereka tidak memiliki amunisi yang benar-benar kuat untuk memenangkan kompetisi.
Dengan dua kondisi di atas, perusahaan dengan cost leadership strategy pun lebih mudah menguasai pangsa pasar alias market share. Hal ini didukung dengan persentase konsumen yang cukup sensitif terhadap masih cukup banyak. Makin banyak orang membeli produk tersebut, makin besar market share perusahaan.
Bagaimanapun, menurunkan biaya produksi tidak dapat dilakukan dengan gegabah. Pasalnya, pengurangan biaya tidak sebaiknya berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan agar mencapai tujuan cost leadership yang sebenarnya.
Karena itu, perlu ada perencanaan matang bagaimana perusahaan akan melakukan efisiensi produksi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.
Sumber daya adalah kunci utama. Perusahaan perlu memiliki sumber daya yang tepat, baik sumber daya manusia maupun sumber daya usaha. Kualitas sumber daya menjadi lebih prioritas dibandingkan kuantitasnya.
Perusahaan pun dapat mulai berinvestasi pada teknologi untuk melakukan beberapa operasional. Contoh sederhana, sebuah mesin dapat menghasilkan 100 pasang sandal setiap jamnya, sedangkan 1 orang pekerja hanya dapat menghasilkan 2 pasang sandal per jam dengan kualitas sandal mesin dan manusia sama.
Mesin dan teknologi lainnya memang membutuhkan modal cukup besar di awal. Namun, perusahaan harus dapat melihat pula return dan dampaknya jangka panjang.
Di samping produksi, bahan baku jadi komponen utama dalam menentukan biaya keseluruhan dan harga jual nantinya.
Namun, jangan sampai perusahaan hanya berorientasi pada bahan mentah yang murah. Kualitas produk tetap harus menjadi prioritas. Karena itu, cara untuk menjembatani kondisi ini adalah jeli melihat jenis bahan mentah alternatif.
Jika memperoleh bahan mentah dari pihak ketiga, perusahaan juga bisa mempertimbangkan untuk mencari supplier lain yang lebih murah. Tentunya, pertimbangkan biaya-biaya lain yang juga akan muncul di samping harga produk tersebut, seperti biaya pengiriman, biaya pengolahan alternatif, dan lain sebagainya.
Sudah jadi rahasia umum bahwa pembelian barang secara grosir lebih murah dibandingkan pembelian eceran. Hal ini berlaku pula bagi bisnis yang ingin melakukan efisiensi biaya produksi.
Meski begitu, pastikan jumlah bahan baku besar tersebut sesuai dengan kebutuhan produksi apalagi jika bahan baku tidak tahan lama. Jangan sampai bahan baku tersimpan dalam gudang terlalu lama dan menjadi rusak sebelum diproduksi yang hanya akan menambah kerugian dan pengeluaran sia-sia perusahaan.
Cost leadership strategy adalah cara efektif untuk memaksimalkan keuntungan dengan menekan biaya produksi. Tentunya, perusahaan juga bisa mengoptimalkan efisiensi biaya dalam operasional lainnya di luar proses produksi.
Salah satunya adalah biaya-biaya “kecil” yang muncul seperti biaya transfer saat melakukan transaksi bisnis dan upah lembur karyawan akibat pekerjaan repetitif yang dilakukan secara manual.
Flip for Business adalah solusi tepat untuk meningkatkan efisiensi biaya Anda dengan membantu kinerja tim keuangan. Flip for Business menyediakan sistem bulk disbursement nasional dan internasional yang memungkinkan proses transaksi hingga ke puluhan ribu rekening selesai dalam hitungan menit dengan harga sangat terjangkau.
Pelajari selengkapnya tentang Flip for Business di sini.
Bagikan