Keuangan Bisnis | 15 Februari 2023
Oleh : Sarah Silvia
Setiap pebisnis maupun investor pasti mengincar keuntungan dari praktik bisnis maupun investasi yang ditanamkan. Namun, tidak semua investasi atau operasi bisnis akan menghasilkan laba atau profit. Baik pebisnis maupun investor tidak jarang mengalami kerugian akibat satu dan lain hal.
Untuk meminimalkan kerugian dan memperkirakan keuntungan yang diperolah, diperlukan perhitungan Return of Investment (ROI) yang matang. Simak cara menghitung ROI di bawah ini sebelum Anda memutuskan untuk berbisnis atau berinvestasi.
Return of investment (ROI) adalah persentase penurunan atau kenaikan nilai investasi yang ditanamkan selama jangka waktu tertentu. Istilah yang juga sering digunakan untuk merujuk kepada ROI adalah Rate of Return (ROR), Rate of Profit (ROP), dan outcome. Perhitungan ROI biasanya dilakukan berdasarkan nilai di masa kini, masa lalu, dan prakiraan di masa depan (forecast).
ROI berguna untuk memperkirakan jumlah keuntungan maupun kerugian dari sebuah investasi. Secara singkat, ROI dapat dihitung dengan melihat perbandingan dari nilai asli dengan nilai saat ini lalu dikalikan 100%. Bagaimana cara menghitung ROI yang lebih rinci akan dibahas lebih mendalam di bawah.
Dengan kata lain, nilai persentase yang ditampilkan dari perhitungan ROI akan menunjukkan apakah suatu investasi mengalami kerugian atau keuntungan. Jika nilainya positif, berarti investor/pebisnis mendapat keuntungan. Sebaliknya, jika nilainya negatif, berarti investasi mengalami kerugian.
Hasil perhitungan ROI selalu ditampilkan sebagai angka persentase, bukan jumlah nominal keuntungan atau kerugian. Oleh karena itu, investor bisa membandingkan ROI dari suatu investasi dengan investasi lainnya. Perbandingan ini dapat dijadikan patokan untuk memutuskan mana investasi yang sebaiknya dipertahankan dan mana yang sebaiknya dilepas.
Perhitungan ROI yang baik dapat menjadi indikator performa bisnis yang dijalankan. Jika perkembangan nilai ROI konsisten mengalami peningkatan, artinya bisnis berkembang dengan baik. Begitu pun sebaliknya; jika nilai ROI terus mengalami penurunan, berarti ada masalah yang menghambat operasi bisnis berjalan dengan baik.
ROI juga dapat digunakan sebagai instrumen analisis yang akan digunakan untuk mengatur strategi bisnis ke depannya. Analisis ROI dapat membantu pebisnis memetakan mana saja aspek yang bisa ditingkatkan dan mana saja aspek yang sudah bekerja dengan baik.
Selain kedua hal tersebut, perhitungan ROI yang memiliki manfaat sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis yang ada, Anda bisa mengalokasikan ulang anggaran yang dimiliki ke aspek-aspek yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini sekaligus memastikan Anda tidak menghamburkan uang untuk aspek yang memang tidak bekerja dengan baik
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, analitik yang diperhitungkan dalam ROI menyusun rencana dan target bisnis yang lebih realistis. Analitik pada ROI juga akan membantu Anda menentukan target jangka panjang dari bisnis Anda.
Dengan, Anda mungkin harus merekrut staf baru untuk bisa menjalankan ekspansi bisnis yang direncanakan dengan bantuan analisis ROI.
Meskipun strategi bisnis sudah disesuaikan, tetap ada kemungkinan respon konsumen tidak seperti yang diharapkan. Analisis ROI dapat membantu memperkirakan kapan titik rawan dari strategi yang dijalankan sehingga Anda bisa mempersiapkan mitigasinya.
Sebelumnya sudah dijelaskan secara singkat bahwa cara menghitung ROI adalah dengan mengurangi nilai saat ini dengan nilai asli, lalu dibagi dengan nilai asli dan kalikan dengan 100. Dengan kata lain, variabel utama dalam perhitungan ROI adalah:
Selain dua variabel utama di atas, ada variabel lain yang juga berpengaruh pada ROI. Setidaknya, ada empat faktor yang harus diperhatikan:
Setelah sebelumnya mengenal apa itu ROI dan variabel yang dihitung di dalamnya, sekarang saatnya kita masuk ke pembahasan mengenai perhitungan ROI yang lebih mendalam. Mengutip dari situs Forbes, rumus yang digunakan adalah:
ROI =Nilai saat ini – nilai aslinilai aslix 100%
Anda juga bisa menggunakan rumus yang sederhana dengan memperhitungkan net profit ke dalam rumus:
ROI =net profitnilai aslix 100%
Harap diingat bahwa hasil perhitungkan harus dipresentasikan sebagai persentase.
Sebagai contoh, Anda berinvestasi dengan membeli 25 lot saham perusahaan XYZ senilai Rp5.000.000 di tahun 2021. Pada tahun 2022, Anda melepas seluruh kepemilikan saham Anda dengan nilai Rp7.500.000. Dengan menggunakan rumus di atas, nilai ROI Anda adalah:
ROI =7.500.000 – 5.000.0005.000.000x 100%= 50%
Hanya dalam kurun waktu 1 tahun, Anda mendapat keuntungan investasi sebesar 50%. Akan tetapi, harap diingat bahwa ini masih hitungan sederhana tanpa memasukkan variabel-variabel sekunder yang disebutkan sebelumnya.
Perlu diingat juga nilai ROI tidak selalu positif. Sebagai contoh, nilai investasi Anda di perusahaan ABC mengalami penurunan akibat pandemi. Dari yang semula Anda berinvestasi sebesar Rp10.000.000, nilai saham Anda turun ke angka Rp6.500.000. Jika Anda memutuskan untuk melepas kepemilikan saham Anda sekarang, Anda akan mengalami kerugian sekitar 27%.
Demikian penjelasan singkat mengenai return of investment (ROI), manfaat perhitungan ROI, apa saja variabel yang berpengaruh, dan cara menghitung ROI untuk menilai keuntungan atau kerugian investasi. Semoga bermanfaat!
Bagikan