Keuangan Bisnis | 7 November 2022
Oleh : Sarah Silvia
Dalam mengetahui perkembangan bisnis, seorang pengusaha perlu mengetahui cara menghitung growth rate atau growth ratio (rasio pertumbuhan). Metrik ini dapat menjadi indikator kesuksesan dan bahan pertimbangan untuk menentukan strategi bisnis pada masa mendatang. Lalu, bagaimana cara mengetahui growth ratio? Simak selengkapnya di bawah ini.
Secara garis besar, growth ratio adalah parameter yang digunakan untuk menunjukkan persentase pertumbuhan suatu variabel dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, variabel tersebut mencakup penjualan, kenaikan laba bersih, kenaikan aset, kenaikan utang, dan kenaikan harga saham. Semuanya dihitung dalam jangka waktu tahunan. Namun, ada juga yang lebih pendek karena disesuaikan dengan fungsi dari perhitungan setiap variabel.
Hasil dari perhitungan growth ratio mencerminkan apakah perusahaan mengalami keberhasilan atau justru sebaliknya. Perhitungan ini juga bisa digunakan untuk membuat keputusan atau memprediksi pertumbuhan bisnis pada masa mendatang. Perlu diketahui juga bahwa growth ratio bisa berubah dengan cepat. Sebab itu, sulit untuk mengetahui variabel utama yang perlu diperhitungkan. Namun, ada beberapa variabel utama yang memengaruhi rasio pertumbuhan. Di antaranya sebagai berikut:
Perhitungan rasio pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu negara. Bila ekonomi sedang berkembang, bisnis pun akan mengalami pertumbuhan. Sebaliknya, bila kondisi ekonomi sedang tidak baik, bisnis yang sudah sukses pun berpotensi mengalami penurunan.
Rasio pertumbuhan perusahaan juga dipengaruhi oleh usia perusahaan itu sendiri. Perusahaan baru umumnya memiliki persentase pertumbuhan yang cukup tinggi. Ini karena mereka masih mendapatkan banyak dana investasi. Seiring berkembangnya perusahaan, growth ratio bisa menurun ke angka yang lebih pasti.
Modal juga memengaruhi rasio pertumbuhan perusahaan. Bila perusahaan tidak memiliki modal tunai, mereka tidak bisa melakukan banyak proses produksi barang atau jasa. Akibatnya, rasio pertumbuhan perusahaan akan menurun dalam waktu yang cukup singkat.
Sebelum mengetahui cara menghitung growth, penting untuk mengenal jenis-jenis rasio pertumbuhan terlebih dahulu. Apa saja jenis pertumbuhan tersebut? Berikut penjelasannya.
Jenis pertumbuhan yang pertama adalah penjualan. Dari hasil perhitungan pertumbuhan ini, perusahaan bisa mengetahui sejauh mana mereka mampu meningkatkan penjualan bila dibandingkan dengan seluruh penjualan.
Kenaikan laba bersih atau setelah pajak merupakan indikator bagi perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Perhitungan ini tentunya harus dibandingkan dengan semua laba yang diperoleh secara menyeluruh.
Laba per saham adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang bisa diklaim oleh semua lembar saham pada tahun berjalan. Pertumbuhan laba ini bisa menjadi indikator seberapa jauh perusahaan bisa mendapatkan laba per lembar saham dibandingkan dengan semua laba per saham.
Dividen per saham merupakan pembagian laba untuk para pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Dengan menghitung laju pertumbuhan ini, perusahaan bisa mengetahui sejauh mana mereka dapat meningkatkan keuntungan dividen saham bila dibandingkan dengan seluruh dividen per saham.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu bisnis telah berkembang, dibutuhkan rumus khusus. Terdapat dua rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan, yakni rumus growth ratio dan CAGR (Compound Annual Growth Rate). Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Rumus growth ratio adalah sebagai berikut:
Growth Ratio = ((Present – Past)/Past) x 100%
Keterangan:
Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki data penjualan pada tahun pertama sebesar 5 miliar rupiah. Pada tahun kedua, perusahaan mencatat penjualan sebesar 6 miliar rupiah. Untuk bisa menghitung persentase pertumbuhan penjualan pada perusahaan ABC, caranya adalah sebagai berikut:
Growth ratio = ((Present – Past)/Past) x 100% = ( ( 6 – 5 ) / 5 ) x 100% = 20%
Jadi, rasio pertumbuhan perusahaan ABC adalah 20%.
CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan adalah rumus alternatif untuk mengetahui pertumbuhan yang dialami perusahaan. CAGR merupakan tingkat pengembalian yang dibutuhkan saat investasi mengalami pertumbuhan dari saldo awal hingga akhir. Dengan kata lain, keuntungan yang didapat akan diinvestasikan kembali pada setiap akhir tahun dalam jangka waktu investasi.
Sebagai catatan, CAGR tidak menunjukkan tingkat pengembalian atau return yang sebenarnya. Hasil perhitungan rumus ini hanya menunjukkan angka representasi mengenai sejauh mana investasi akan tumbuh setiap tahunnya untuk bisa diinvestasikan kembali. Lalu, bagaimana cara menghitung growth menggunakan CAGR? Berikut adalah rumusnya:
CAGR = (Nilai Akhir/Nilai Awal) (1/jumlah tahun) – 1
Sebagai contoh, sejak tahun 2016 hingga 2017 perusahaan ABC memiliki pertumbuhan investasi sebesar 30% atau 130 juta pada tahun pertama. Pada tahun 2018, nilai investasi perusahaan mengalami kenaikan hingga menjadi sebesar 140 juta dengan growth ratio sebanyak 7,69%. Pada tahun 2019, nilai investasi perusahaan ABC berakhir pada angka 190 juta dengan growth rate sebanyak 35,7%. Lalu, berapa persen pertumbuhannya? Berikut cara menghitungnya:
CAGR = (Nilai Akhir/Nilai Awal) (1/jumlah tahun) – 1 = ( 190 / 130 ) ⅓ – 1 = 23,8%
Maka, nilai CAGR perusahaan ABC adalah 23,8%.
Mengingat adanya volatilitas pasar, besar kemungkinannya tingkat pertumbuhan investasi setiap tahun tidak akan menentu. Misal, nilai investasi meningkat sebesar 5% pada tahun pertama. Namun, pada tahun berikutnya nilai tersebut menurun sebanyak 2% dan kembali meningkat sebesar 4%. Di sinilah CAGR memainkan peran pentingnya, yakni untuk menstabilkan perhitungan meskipun tingkat return tidak stabil.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa rasio pertumbuhan merupakan indikator perkembangan suatu perusahaan. Maka dari itu, penting bagi para pebisnis untuk mengenal konsep dan cara menghitung growth ratio. Sebab, perhitungan rasio pertumbuhan bisa menjadi data faktual untuk membuat keputusan pada masa-masa mendatang.
Bila Anda sedang merintis bisnis dan ingin mempercepat pertumbuhan bisnis Anda, coba gunakan Flip for Business. Flip for Business dapat membantu Anda untuk melakukan pengiriman uang dalam jumlah besar secara cepat, real time, dan terpercaya. Anda bisa mengelola berbagai transaksi ini hanya dalam satu platform. Kirim ke dalam dan luar negeri, dalam skala besar. Coba Flip for Business sekarang.
Bagikan