flip for business logoburger menu
mural
homeforward
Apa itu Bootstrapping: Pengertian, Pro-Kontra, dan Mengapa Ini Dilakukan

Apa itu Bootstrapping: Pengertian, Pro-Kontra, dan Mengapa Ini Dilakukan

Siapa pun pasti setuju bahwa mendirikan bisnis dari nol bukanlah perkara mudah, apalagi jika bisnis itu sepenuhnya dibiayai oleh modal pribadi. Konsep bisnis yang menggunakan modal sendiri ini disebut sebagai bootstrapping. Selain butuh modal yang cukup, pelaku bisnis bootstrapping tentunya juga membutuhkan kemampuan berbisnis yang andal supaya bisnis bisa sukses.

Bootstrapping adalah sebuah situasi yang umum dijumpai di kalangan para pelaku usaha baru. Biasanya, mereka tidak ingin mengandalkan pembiayaan dari luar untuk operasional bisnisnya. 

Seperti apakah detail konsep bootstrapping ini? Lalu, apakah keputusan mengembangkan bisnis secara bootsrapping merupakan keputusan yang baik? Mari cari tahu jawabannya dengan membaca artikel berikut.

113-1 Envato.jpgSumber : Envato

Pengertian Bootstrapping 

Dilansir dari berbagai sumber, bootstrapping merupakan sebuah situasi ketika pemilik bisnis memutuskan untuk mengandalkan kekuatan finansial internal untuk mengembangkan bisnisnya.

Dengan kata lain, bootstrapping merupakan sebuah kegiatan operasional bisnis yang dilakukan tanpa ada campur tangan pembiayaan dari luar. Semua bentuk pembiayaan berasal dari pemiliknya. 

Ini berarti, pemilik bisnis bootstrapping tidak melakukan pinjaman dari bank. Mereka juga tidak melantai di bursa saham, mengingat pemilik bisnis bootstrap mengandalkan kemampuan finansial pribadi untuk operasional usahanya.

Karena mengandalkan kemampuan finansial pribadi, sering kali bootstrapping dianggap sebagai situasi bisnis yang minim modal. Tidak hanya begitu, bootstrapping juga sering disebut-sebut sebagai situasi yang membuat sebuah bisnis jadi mudah gagal. Padahal, tidak semua bisnis bootstrapping minim modal dan rawan gagal. 

Mengapa Bootstrapping Perlu Dilakukan?

Ada banyak alasan seseorang memutuskan untuk melakukan bisnis secara bootstrapping, misalnya:

  1. Merasa cukup dengan pembiayaan pribadi
  2. Belum mengetahui bagaimana cara mengumpulkan pembiayaan
  3. Tidak ingin berbagi pendapatan dengan investor
  4. Kurang keterampilan untuk melakukan promosi produk untuk menggaet investor
  5. Tidak ingin menghabiskan waktu untuk mencari investor
  6. Masih belum piawai merumuskan rencana bisnis yang ingin dijalankan.

Jika dilihat dari penjelasan di atas, rata-rata kegiatan bootstrapping dilakukan karena pelaku bisnis tidak ingin terlibat langsung dengan investor. 

Keterlibatan dengan investor dalam rangka mendapatkan pembiayaan bisnis adalah hal yang lumrah dilakukan. Namun demikian, ini bukan hal yang wajib dilakukan. Jika pelaku bisnis merasa mampu secara finansial untuk terus membiayai usahanya, maka sah-sah saja tidak mengandalkan investor dari luar untuk mendanai bisnis yang dijalankan. 

Selain itu, mengundang investor untuk berinvestasi di usaha yang dijalankan bukannya tanpa risiko. 

Sebuah perusahaan yang kebutuhan finansialnya disokong oleh investor mempertimbangkan pendapat dan keputusan investor ketika mengambil keputusan bisnis. Hal ini terjadi karena modal yang digunakan tidak hanya berasal dari dana pribadi si pemilik bisnis tersebut.

Investor tentunya tidak ingin uang yang diinvestasikannya jadi rugi begitu saja, bukan? Maka dari itu, investor pun perlu turut campur dalam pengambilan keputusan. Dalam kenyataannya, bisa saja keputusan yang dipilih investor bertolak belakang dengan keinginan dari si pemilik bisnis.  

Pro dan Kontra Bootstrapping

Sebagai sebuah cara dalam berbisnis, bootstrapping adalah situasi yang mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kelebihan dan kelemahan dari bootstrapping akan dijelaskan sebagai berikut.

Kelebihan bootstrapping

Beberapa kelebihan bootstrapping adalah sebagai berikut:

1. Kendali penuh atas perusahaan yang dimiliki 

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, pelaku bisnis bootstrapping bisa mendapatkan kendali penuh atas usaha yang dilakukannya. Pasalnya, modal 100% dimiliki oleh si pemilik–tidak ada campur tangan dari pihak lain. Dengan demikian, kendali serta wewenang pengambilan keputusan berada di tangan pemilik usaha. 

2. Kecenderungan untuk menjadi lebih peka terhadap keinginan konsumen

Dilansir dari berbagai sumber, bisnis yang dikembangkan dengan mengandalkan modal pribadi akan lebih mengutamakan kepuasan konsumen alih-alih mencari keuntungan. 

Ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Melalui cara ini, trust antara perusahaan dan konsumen bisa ditingkatkan. Ke depannya, adanya trust bisa membantu perusahaan untuk menggapai kesuksesan.

3. Bisnis jadi lebih mudah dilakukan

Ingin memulai bisnis saat ini juga? Bisa! Dengan bootstrapping, bisnis bisa diinisiasi dengan lebih mudah. Anda tidak perlu membuat perencanaan bisnis dengan mendetail sebelum akhirnya investor menyetujui rencana bisnis tersebut dan memberikan kucuran dana. Karena Anda adalah pemilik usaha, bisnis bisa dimulai kapan pun Anda mau.

4. Tidak perlu menyediakan jaminan pinjaman 

Karena pembiayaan operasional perusahaan dilakukan secara mandiri, Anda jadi tidak perlu mempersiapkan jaminan apa pun. Jaminan yang dimaksud adalah jaminan yang dibutuhkan untuk mengambil pinjaman, khususnya pinjaman di bank. 

Kelemahan bootstrapping

Selain kelebihan, tentunya bootstrapping juga memiliki kelemahannya sendiri. Beberapa kelemahan bootstrapping adalah sebagai berikut:

1. Modal yang tersedia hanya sedikit

Karena tidak ada investor yang menanamkan dana di bisnis bootstrapping, besar kemungkinan modal yang dimiliki pelaku bisnis terbatas. Akibatnya, ini bisa menghambat operasional bisnis yang dijalankan.

2. Modal yang terbatas bisa membuat pengembangan bisnis jadi terhambat

Dengan ketersediaan modal terbatas, tidak hanya operasional bisnis saja yang terhambat; pengembangan bisnis pun juga bisa terganggu.

Untuk jangka pendek, mungkin ini tidak terlalu terasa dampaknya. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, bisnis yang tidak dikembangkan mengikuti perkembangan zaman bisa kalah saing jika dibandingkan dengan kompetitornya. 

3. Biaya implisit bootstrapping lebih tinggi

Biaya implisit adalah biaya tambahan tak terduga yang diperlukan untuk operasional perusahaan. 

Kebanyakan perusahaan yang menerapkan bootstrapping berfokus pada implementasi penghematan. Akan tetapi, sering kali kegiatan penghematan ini malah mendatangkan biaya ‘terselubung’ yang lebih besar. 

Hal seperti ini bisa saja terjadi karena ketidakefektifan operasional perusahaan. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya seperti penggunaan teknologi yang kurang up-to-date dan pembatasan jumlah tenaga kerja.

Nah, itulah penjelasan mengenai strategi pemasaran bootstrap, alasan perusahaan melakukannya, serta kelebihan dan kekurangan bootstrapping

Sebagai simpulan, bootstrapping adalah sebuah situasi ketika perusahaan memutuskan untuk membiayai semua operasional perusahaan menggunakan dana pribadi. Artinya, perusahaan memutuskan untuk tidak melibatkan investor atau mengambil pinjaman apa pun untuk membiayai kebutuhan operasional perusahaan. 

Meskipun strategi ini mampu memberikan kebebasan pengambilan keputusan penuh bagi si pemilik usaha, adanya keterbatasan modal sering kali menjadi penghambat dalam bisnis. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan bootstrapping sebelum memutuskan untuk menjalankan bisnis dengan cara ini. 


Untuk membantu Anda kelola dan melakukan transaksi bisnis secara efisien, Flip for Business dapat menjadi salah satu solusi. Temukan berbagai hal yang bisa dilakukan oleh Flip for Business untuk bisnis Anda di sini.

Bagikan

Lainnya

Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Etika Bisnis: Pengertian, Jenis, Contoh dan Alasan Kenapa Etika Bisnis Itu Penting
Waspada, Ini Dia 10 Faktor Kegagalan Wirausaha yang Harus Anda Hindari
Waspada, Ini Dia 10 Faktor Kegagalan Wirausaha yang Harus Anda Hindari
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
6 Manfaat Menggunakan E-Wallet untuk Bisnis
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
E-Wallet: Metode Pembayaran Bisnis yang Kian Diminati
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital
Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia, Dari Masa Kemerdekaan sampai Era Digital

Kategori

flip logo

Pesona Khayangan Blok CK No. 50

Jl. Margonda Raya, Depok

Jawa Barat, Indonesia

Layanan Sales

Senin-Jumat

(kecuali hari libur nasional)

08.00-17.00 WIB

Layanan Bantuan

Setiap hari (24 jam)

Temukan Kami Di

Tentang Flip

Buat AkunBisnisBantuanSyarat & KetentuanKebijakan PrivasiTimKarirBlog

Hubungi Kami

Bisnis & Kerja Sama

+62 813-8760-6852

Email

[email protected]

Flip adalah perusahaan transfer dana yang telah terlisensi oleh Bank Indonesia dengan nomor izin 18/196/DKSP/68

© 2022 PT. Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi