Keuangan Bisnis | 9 April 2023
Oleh : Sarah Silvia
Setiap perusahaan tentu pernah memiliki masalah dalam pencatatan laporan keuangan. Penyebabnya beragam, tetapi yang paling umum adalah karena kekeliruan pencatatan. Sebab itu, perusahaan perlu melaksanakan rekonsiliasi bank. Apa itu? Temukan penjelasan lengkapnya pada ulasan di bawah ini.
Sumber : Envato
Secara umum, rekonsiliasi bank adalah serangkaian kegiatan untuk membandingkan catatan transaksi pada kas perusahaan dengan pencatatan bank (rekening koran). Pada umumnya, rekonsiliasi dilakukan karena ditemukan adanya perbedaan data antara kedua kas tersebut.
Untuk bisa melakukan rekonsiliasi, perusahaan secara berkala akan menerima rekening koran dari bank terkait. Dengan adanya bukti tersebut, perusahaan diharapkan mengecek atau mencocokkan ulang data-data yang tercatat pada kedua jenis kas
Selain tujuan di atas, terdapat beberapa alasan lain mengapa perusahaan wajib melakukan rekonsiliasi bank, berikut di antaranya:
Umumnya, perusahaan dapat melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir bulan. Rekonsiliasi bisa segera dilakukan begitu perusahaan menerima rekening koran dari bank terkait. Laporan perbankan tersebut biasanya berisi catatan saldo awal hingga akhir dan transaksi yang terjadi selama satu bulan.
Namun ada baiknya perusahaan melaksanakan rekonsiliasi setiap hari. Caranya dengan mengakses catatan transaksi melalui layanan internet banking yang digunakan perusahaan. Dengan rutin melakukan rekonsiliasi, perusahaan bisa segera menemukan titik permasalahan dalam laporan dan mencari solusinya.
Jika ditemukan adanya sedikit aktivitas pada catatan transaksi dari bank dan terlihat seolah tidak memerlukan verifikasi, perusahaan perlu mencurigai hal tersebut. Sebab, besar kemungkinannya saldo akhir di kas perusahaan dan bank tidak akan sama. Penyebabnya adalah setoran, pembayaran, biaya administrasi, atau transaksi bank lainnya yang belum dicatat perusahaan.
Bila hal tersebut terjadi, perusahaan disarankan untuk segera menutup akun tersebut. Sementara dana yang masih ada dipindah ke akun lain yang lebih aktif. Hal ini guna memudahkan perusahaan untuk menginvestasikan sisa dana tersebut.
Sumber : Envato
Sebelum melakukan rekonsiliasi bank, Anda perlu mengetahui beberapa komponen yang ada dalam proses rekonsiliasi. Melansir laman Accounting Tools, berikut tiga komponen utama rekonsiliasi bank:
Itulah tiga komponen utama yang muncul dalam proses rekonsiliasi bank. Sementara berikut ini adalah tahap-tahap dalam prosedur rekonsiliasi.
Setiap bulan perusahaan mendapatkan laporan perbankan dalam bentuk rekening koran dari bank terkait. Laporan tersebut berisi tentang seluruh transaksi perbankan perusahaan. Data pada laporan tersebut kemudian dibandingkan dengan catatan pada buku besar perusahaan.
Kemungkinan besar akan ditemukan ketidakcocokan saldo akhir pada buku kas perusahaan dan bank tidak akan sama. Penyebabnya karena kesalahan pencatatan pada catatan perusahaan maupun laporan bank.
Transaksi yang dilakukan bank bersifat otomatis sehingga mudah dilacak melalui rekening koran. Transaksi yang dimaksud adalah pendapatan bunga perusahaan di rekening dan biaya administrasi layanan bank.
Dalam proses ini, seluruh transaksi tersebut harus dicatat dalam buku besar milik perusahaan terlebih dahulu. Jika sudah, baru kemudian lanjut ke tahap rekonsiliasi berikutnya.
Seperti yang disampaikan sebelumnya, saldo akhir perusahaan dan bank kemungkinan besar tidak akan memiliki nominal yang sama. Penyebabnya adalah kesalahan pencatatan perusahaan maupun bank.
Kesalahan tersebut bisa dalam bentuk deposit in transit (setoran dalam proses) atau outstanding check (cek beredar). Kedua komponen ini menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan pada saldo kas perusahaan dan bank. Sebab itu, pihak perusahaan perlu menelusurinya dan segera menghubungi pihak yang terkait dengan seluruh transaksi tersebut.
Pada tahap ini, lembar kerja rekonsiliasi yang disusun oleh perusahaan digunakan untuk menghitung seluruh transaksi yang sudah berhasil dicatat. Setelah perhitungan selesai, perusahaan akan menemukan selisih antara saldo pada rekening koran dengan saldo pada buku besar.
Jika tidak ditemukan adanya selisih, berarti rekonsiliasi bank bisa dinyatakan sudah selesai. Sebaliknya, jika masih ada, proses rekonsiliasi perlu dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Pada tahap ini, perusahaan perlu menelusuri dan mengecek kembali data transaksi pada rekening koran dan buku besar perusahaan. Dengan langkah ini, perusahaan diharapkan bisa menemukan penyebab utama ketidakcocokan data pada kedua laporan.
Bila selisih nominalnya kurang atau tidak lebih dari satu juta, berarti kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan pencatatan yang dilakukan akuntan. Namun bila lebih dari satu juta, besar kemungkinannya ada transaksi yang belum dimasukkan dalam laporan. Bisa juga karena ada transaksi yang dibatalkan dan akuntan belum membuat jurnal pembalik.
Dari pembahasan di atas bisa disimpulkan bahwa setiap perusahaan wajib melakukan rekonsiliasi bank. Prosesnya tidak sulit, tetapi membutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi agar tidak ada satu pun data yang terlewat. Proses ini memang menyita banyak waktu. Oleh karena itu, perusahaan sangat dianjurkan untuk melakukan rekonsiliasi setiap hari.
Agar setiap transaksi bisnis terkelola dan tercatat dengan baik, yuk mulai gunakan Flip for Business untuk berbagai kebutuhan transaksi bisnis Anda. Flip for Business menawarkan kemudahan melalui tiga produk utama, yaitu Money Transfer dan Transfer Internasional dengan biaya admin yang sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp29 ribu. Flip for Business meningkatkan efisiensi proses transaksi bisnis hingga 60% dibandingkan metode lain seperti internet banking dan platform sejenis.
Segera daftarkan bisnis Anda dan dapatkan uji coba transfer ke rekening dalam negeri atau hubungi sales untuk mendapatkan informasi yang lebih mendetail terkait layanan Flip for Business. Semoga bermanfaat!
Bagikan