Keuangan Bisnis | 9 April 2023
Oleh : Sarah Silvia
Liabilitas merupakan istilah yang kerap digunakan dalam dunia bisnis. Liabilitas sendiri memiliki peran penting dalam keuangan perusahaan. Lantas, apa itu liabilitas? Mengapa penting untuk bisnis? Temukan jawaban selengkapnya dalam ulasan berikut.
Sumber : Envato
Melansir dari berbagai sumber, liabilitas adalah kewajiban perusahaan atau seseorang yang harus dibayarkan dalam periode yang sudah ditentukan. Kewajiban ini umumnya dalam bentuk sumber daya ekonomi, seperti uang.
Sementara menurut Mukhtar Yahya dalam artikel Angka di Neraca dan Maknanya, liabilitas adalah utang masa kini perusahaan yang muncul dari aktivitas masa lalu. Perusahaan wajib melunasinya agar bisa menghasilkan arus kas keluar yang berasal dari sumber daya perusahaan.
Dalam akuntansi, liabilitas juga disebut sebagai utang dengan rumus dasar:
Aset = Liabilitas (utang atau kewajiban) + Ekuitas (modal).
Ketiganya saling berkaitan dan bisa menjadi indikator bahwa aset perusahaan berasal dari total liabilitas dan ekuitas.
Secara umum, seluruh liabilitas perusahaan dimasukkan dalam neraca keuangan yang dibuat setiap akhir periode akuntansi. Hal ini ditujukan untuk membantu perusahaan menganalisis kondisi keuangan yang terjadi pada periode tersebut. Dalam pencatatannya, liabilitas dicatat di kolom kanan.
Sumber : Envato
Hampir semua perusahaan memiliki liabilitas dan hal ini berhubungan dengan aset perusahaan itu sendiri. Maksudnya, bila perusahaan tidak memiliki aset yang banyak, sangat dianjurkan untuk mengambil liabilitas. Mengapa demikian?
Bila perusahaan tidak memiliki liabilitas, kegiatan operasional perusahaan bisa terhambat. Jika hanya mengandalkan aset seadanya, otomatis perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya.
Perlu diketahui bahwa bentuk liabilitas sangatlah beragam. Tak selalu dalam bentuk uang, namun bisa juga dalam bentuk barang, jasa, dan lain-lain yang memiliki manfaat ekonomi. Liabilitas juga bisa berasal dari kegiatan transaksi. Contohnya seperti kerja sama dengan perusahaan lain, pertukaran aset, dan transaksi lain yang bisa memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.
Secara garis besar, liabilitas dibagi menjadi dua jenis berdasarkan jangka pinjamannya, yakni liabilitas jangka panjang dan jangka pendek. Namun beberapa sumber menyebutkan ada satu jenis liabilitas lagi, lagi liabilitas kontijensi.
Untuk lebih memahami ketiga jenis liabilitas tersebut, simak uraian berikut ini.
Liabilitas jangka pendek memiliki sebutan lain, yakni liabilitas lancar, current liabilities, atau short-term liabilities. Jika didefinisikan, liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar dalam jangka waktu singkat. Biasanya dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dan tak boleh lebih dari itu.
Adapun kewajiban yang tergolong sebagai liabilitas jangka pendek, antara lain:
Liabilitas jangka panjang atau long-term liabilities juga disebut sebagai liabilitas tidak lancar. Semua kewajiban perusahaan yang tempo pelunasannya lebih dari satu tahun dikategorikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Pada umumnya, perusahaan hanya akan mengambil jenis liabilitas ini bila tidak memiliki cukup aset untuk melakukan ekspansi. Beberapa kewajiban perusahan yang tergolong sebagai liabilitas jangka panjang, antara lain:
Liabilitas kontinjensi adalah jenis utang atau kewajiban perusahaan yang terjadi pada kondisi tertentu saja. Contohnya adalah garansi produk di mana perusahaan bertanggung jawab pada pembeli dalam memberikan perbaikan pada produk. Selain garansi produk, gugatan hukum juga tergolong sebagai liabilitas kontinjensi.
Menurut berbagai sumber, seperti International Financial Accounting Standard (IFRS) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), liabilitas memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa liabilitas bersifat penting untuk perusahaan agar bisa terus mengembangkan bisnisnya. Bila perusahaan tidak mau mengambil liabilitas, maka perkembangan usahanya bisa terhambat. Hal ini karena liabilitas berguna untuk mendorong kegiatan operasional perusahaan.
Untuk transaksi bisnis yang lebih mudah, cepat, dan efisien, pakai Flip for Business sebagai solusi satu pintu berbagai transaksi bisnis Anda. Mulai dari menerima pembayaran, mengirimkan uang, hingga transfer ke luar negeri dengan biaya 50% lebih terjangkau daripada layanan sejenis. Bahkan, Anda juga bisa transfer ke 20 ribu rekening sekaligus dalam hitungan menit saja. Ayo, nikmati kemudahan bertransaksi bisnis dengan Flip for Business!
Bagikan