Tidak Berkategori | 1 Mei 2023
Oleh : Sarah Silvia
Mungkin Anda sering mendengar berita mengenai “valuasi” dari sebuah perusahaan. Apa sesungguhnya yang dimaksud sebagai valuasi perusahaan? Bagaimana cara yang tepat untuk menghitung valuasi perusahaan?
Sumber : Envato
Valuasi perusahaan merupakan nilai murni sebuah perusahaan ketika perhitungan valuasi itu sendiri dilakukan. Nilai tersebut akan berbeda dengan nilai perusahaan di pasaran karena mempertimbangkan faktor-faktor lainnya.
Perhitungan valuasi perusahaan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkala karena memberikan manfaat sebagai berikut:
Sebuah perusahaan perlu mengetahui berapa nilai murninya untuk melakukan perencanaan strategis ke depan. Hal ini akan membantu perusahaan memilih untuk menginvestasikan sumber dayanya untuk proyek-proyek yang berpotensi tinggi meningkatkan valuasi tersebut.
Untuk berkembang, perusahaan membutuhkan dana dari investor dan pihak lainnya. Pengetahuan akan valuasi perusahaan sangat penting karena hal itulah yang ingin dilihat investor. Investor akan menolak menanamkan modal pada perusahaan dengan valuasi rendah dan tidak berpotensi untuk mengembangkan valuasi tersebut.
Di dunia bisnis, membeli dan menjual usaha merupakan hal yang lumrah. Perusahaan akan melakukan akuisisi atau membeli perusahaan lain untuk mengembangkan bisnis, sedangkan penjualan bisa jadi dilakukan untuk perampingan. Valuasi yang tepat membantu perusahaan melihat potensi keuntungan dari tindakan tersebut.
Valuasi perusahaan juga sangat bermanfaat bagi investor, baik institusi maupun ritel, yang ingin membeli sekuritas perusahaan. Selain pergerakan harga saham di masa lalu, valuasi perusahaan memberikan informasi mengenai potensi saham ke depannya.
Sumber : Envato
Bagaimana cara menghitung valuasi perusahaan dengan akurat? Berikut merupakan enam cara yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di dunia:
Kapitalisasi pasar merupakan metode perhitungan valuasi usaha yang paling mudah. Cara menghitung kapitalisasi pasar adalah dengan mengalikan harga saham per lembar di saat itu dengan total jumlah saham yang dipegang oleh shareholders. Karena bursa saham bersifat dinamis, kapitalisasi pasar pun akan berubah dengan sangat cepat.
Meskipun kapitalisasi pasar sering digunakan untuk mendeskripsikan valuasi perusahaan, metode ini tidak memberikan estimasi nilai ekuitas dari perusahaan tersebut. Bisa dikatakan bahwa metode ini memberikan gambaran awal mengenai situasi perusahaan, karena perusahaan yang berpotensi untuk tumbuh akan mengalami kenaikan harga saham.
Kelemahan lain dari metode ini adalah perusahaan harus melakukan initial public offering (IPO) untuk bisa mengukur diri dengan metode ini. Hal ini berarti bahwa perusahaan swasta perlu mencari metode lain untuk mengukur valuasi dirinya.
Metode ini cocok untuk diterapkan oleh bisnis skala apa pun asalkan sudah menghasilkan pendapatan. Tujuannya adalah untuk melihat nilai maksimal dari sebuah perusahaan. Cara penghitungannya adalah membagi harga jual perusahaan (ekuitas dan nilai hutang) dengan banyaknya pendapatan dalam kurun waktu setahun.
Perusahaan menerapkan metode ini untuk melakukan perencanaan finansial maupun mempersiapkan penjualan perusahaan. Metode ini bisa memberikan informasi mengenai performa perusahaan atau memproyeksi pendapatan perusahaan di masa depan. Perhitungannya sangat beragam tergantung dari industri usaha sendiri.
Kelemahan dari perhitungan ini adalah terbatasnya data yang digunakan karena hanya memperhitungkan pendapatan, dan bukan pendapatan bersih dari sebuah proses usaha.
Perusahaan dengan skala besar dan sudah IPO bisa menggunakan cara ini untuk mendapatkan perhitungan valuasi yang lebih akurat. Pertama-tama perusahaan harus mengetahui harga saham dan juga earnings per share atau pendapatan per lembar saham. Cara perhitungan EPS adalah dengan membagi harga total saham perusahaan dengan pendapatan perusahaan.
Perhitungan earnings multiplier kemudian dilakukan dengan cara membagi harga saham dengan EPS. Data yang didapatkan menggambarkan berapa lama perusahaan akan membutuhkan waktu untuk mencapai harga sahamnya dengan tingkat pendapatan saat ini
Karena harga saham mencerminkan ekspektasi nilai perusahaan di masa depan, data ini memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan mencapai tujuan tersebut. Selain itu, data ini lebih akurat dibandingkan kapitalisasi pasar karena didasarkan pada pendapatan perusahaan yang tentunya berbeda-beda.
Analisis ini menggunakan pendekatan nilai intrinsik dari perusahaan. Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan perkiraan cash flow perusahaan di masa depan dan melakukan penyesuaian nilai tersebut dengan kondisi di masa kini berdasarkan weighted average cost of capital (WACC).
Ketika melakukan analisis DCF, perusahaan harus memasukkan berbagai macam data. Selain itu, banyak komponen data dalam analisis ini yang berupa asumsi atau estimasi karena konsep utamanya adalah proyeksi di masa depan. Model DCF mungkin memberikan nilai valuasi yang kurang akurat karena banyaknya input dan estimasi dalam komponennya.
Meskipun begitu, model ini memungkinkan perusahaan memperkirakan nilainya berdasarkan macam-macam skenario kejadian yang mungkin terjadi di masa depan. Bahkan, perusahaan bisa mengukur sensitivitas bisnisnya terhadap tantangan-tantangan di masa depan.
Jika menghitung valuasi perusahaan dengan metode ini, perusahaan dapat memperkirakan nilai bersih aset fisiknya jika tiba-tiba mengalami kegagalan bisnis dan semua asetnya dijual. Aset yang dimaksud di sini adalah real estate, peralatan, inventori, dan sebagai macamnya. Intangible assets seperti properti intelektual tidak dihitung di sini.
Cara perhitungannya adalah dengan mengurangi harga total seluruh aset tersebut dengan liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Biasanya nilai likuidasi akan lebih rendah dibandingkan dengan nilai pembukuan.
Valuasi dengan menggunakan perhitungan ini dilakukan dengan cara mengurangi total aset yang dimiliki dengan aset yang sifatnya tidak tampak (misalnya paten) dan juga liabilitas perusahaan (misalnya hutang). Nilainya cenderung lebih kecil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar.
Sifat nilai pembukuan lebih stabil dibandingkan dengan metode valuasi yang lain. Meskipun begitu, nilai pembukuan perusahaan akan berkembang jika perusahaan bisa meningkatkan pendapatan dengan menggunakan asetnya sendiri.
Terdapat dua manfaat yang bisa didapatkan dari perhitungan valuasi dengan metode ini. Pertama, perusahaan bisa memperkirakan nilai aset yang akan diterima pemegang saham jika perusahaan mengalami likuidasi. Kedua, jika dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan, investor bisa menilai apakah harga saham perusahaan tersebut terlalu tinggi atau rendah.
Setiap badan usaha perlu menghitung nilai perusahaan secara rutin. Pada umumnya perusahaan menggunakan beberapa metode valuasi dalam satu waktu untuk mendapatkan gambaran yang akurat. Untuk kebutuhan transaksi bisnis startup Anda yang lebih efektif dan aman, Flip for Business siap jadi solusi terbaik untuk bisnis Anda andalkan. Pahami lebih lanjut!
Bagikan