Learning | 16 Agustus 2022
Oleh : Aditya R
Dalam kehidupan sehari-hari, ada dua jenis utang yang perlu kamu tahu, yakni utang produktif dan konsumtif. Perbedaan utama dari keduanya adalah pemanfaatan atau penggunaan uangnya. Utang produktif biasa dipakai untuk sesuatu yang menghasilkan pemasukan lagi. Sementara itu, utang konsumtif dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup. Simak ulasan berikut ini untuk mencari tahu lebih dalam mengenai utang produktif dan konsumtif. ### Mengenal Utang Produktif ![utang produktif](https://storage.googleapis.com/flip-prod-mktg-strapi/media-library/utang_produktif_01e0f436d3/utang_produktif_01e0f436d3.png) Sumber: Pexels Utang produktif adalah pinjaman yang gunanya untuk menghasilkan kembali uang dengan jumlah lebih banyak di masa depan. Contohnya adalah berutang untuk membeli barang atau aset yang harganya bakal naik sehingga menambah penghasilan. Utang produktif ini bisa berupa Kredit Usaha, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Modal Kerja. Utang yang gunanya untuk mengembangkan usaha juga terhitung produktif karena akan dikelola demi menghasilkan keuntungan. Meski bersifat menguntungkan, kamu tidak disarankan mengambil utang produktif terlalu banyak. Pasalnya, utang tetaplah pinjaman yang harus dibayarkan di kemudian hari. Kalau terlalu banyak utang, maka arus kas keuangan bakal terganggu. Pendapatan bulanan bukan tidak mungkin bakal ikut terpakai untuk menutup utang produktif kamu. Makanya, kamu harus bijak dalam mengambil utang produktif. ### Mengenal Utang Konsumtif Jenis utang rumah tangga yang berikutnya adalah utang konsumtif. Utang konsumtif adalah pinjaman yang tujuannya untuk membeli produk yang dikonsumsi atau digunakan. Di masa depan, utang yang dipakai untuk membeli barang konsumtif nilainya akan turun atau malah habis tak bersisa. Sementara itu, bunga utang konsumtif juga terkenal lebih besar dan meningkat seiring berjalannya waktu. Dalam rumah tangga, contoh utang konsumtif adalah kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan pinjaman online. Karena sifatnya bukan untuk mendatangkan keuntungan di masa depan, maka kamu perlu bijak dalam mengambil utang konsumtif ini. Melansir Kompas.com, Yosephine P. Tyas selaku Perencana Keuangan Finansialku menekankan pentingnya melihat rasio cicilan utang konsumtif. βCicilan utang maksimal 35 persen dari penghasilan bulanan,β terangnya. ### Perbedaan 2 Jenis Utang: Produktif dan Konsumtif ![perbedaan utang produktif dan utang konsumtif](https://storage.googleapis.com/flip-prod-mktg-strapi/media-library/perbedaan_utang_produktif_dan_utang_konsumtif_8ca948f529/perbedaan_utang_produktif_dan_utang_konsumtif_8ca948f529.png) Sumber: Pexels Ada produktif dan konsumtif, bagaimana cara membedakan dua jenis utang yang kerap dijumpai dalam rumah tangga? Simak berikut perbedaan utang produktif dan konsumtif berikut ini! #### 1. Tujuan Berutang Perbedaan jenis utang produktif dan konsumtif bisa dilihat dari tujuannya. Utang produktif diambil demi menghasilkan pendapatan dan menambah kekayaan bersih. Istilahnya, kamu berutang untuk membantu mendapatkan kekayaan lebih besar di kemudian hari. Sementara itu, utang konsumtif semata-mata untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Jenis utang ini dianggap macet karena tidak naik maupun menambah penghasilan. #### 2. Output Berutang Perbedaan berikutnya adalah output atau bentuk jadi dari utang. Kalau utang produktif dipakai untuk melakukan suatu hal yang menghasilkan, maka utang konsumtif dipakai untuk memenuhi gaya hidup maupun kebutuhan hidup. Output utang produktif bisa berupa aset, benda, atau bahkan bisnis yang menghasilkan. Sedangkan, output utang konsumtif adalah segala hal yang habis pakai atau habis konsumsi. #### 3. Risiko utang Baik produktif maupun konsumtif, yang namanya utang pasti berisiko. Hanya saja, risiko dari kedua jenis utang tersebut berbeda. Risiko utang produktif muncul ketika aset yang dibeli tidak naik harganya. Ini sama dengan kondisi jika bisnis yang kamu kembangkan dengan utang produktif ternyata malah merugi. Untuk utang konsumtif, risiko muncul ketika kamu tidak mempunyai cukup dana untuk mencicil pengembalian dana. Bisa-bisa, bunga utang semakin besar dan kamu terlilit utang. ### Contoh Utang Produktif dan Konsumtif Dalam rumah tangga, pastinya akan selalu ada dua jenis utang ini. Contohnya utang produktif yang dalam rumah tangga bisa berupa kredit modal kerja atau usaha, cicilan pendidikan, dan kredit perumahan rakyat. Di sisi lain, contoh utang konsumtif untuk pembelian barang habis pakai adalah membeli pakaian, kendaraan, gadget, dan barang yang nilainya sudah pasti turun di waktu mendatang. Berutang memang terkadang tak dapat kita hindari, terutama jika situasi amat mendesak. Namun setelah berutang, segera buatlah perencanaan atau skema pembayaran cicilan. Dua jenis utang dalam rumah tangga butuh untuk dikembalikan lagi ke pemberi pinjaman. Supaya arus kas keuangan tetap lancar dan menghindari berutang lagi, kamu bisa pakai Flip. Flip adalah layanan [transfer antarbank](https://flip.id/kirim-uang) maupun dompet digital tanpa tambahan biaya. Kalau kamu pakai Flip, biaya transfer antar bank atau top up dompet digital bisa ditabung untuk pelunasan utang. Yuk, download aplikasi Flip sekarang juga!
Bagikan