Flip Globe | 7 Juni 2024
Oleh : Aditya R
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial. Dalam syariat Islam, pelaksanaan ibadah haji diatur dengan ketat untuk memastikan setiap rukun dan kewajiban dilaksanakan dengan benar.
Berikut penjelasan mengenai rukun ibadah haji, kewajiban, serta tata cara pelaksanaannya yang wajib kamu ketahui.
Baca Juga: Umroh Pertama Kali? Terapkan 5 Tips Umroh Ini Sebelum ke Tanah Suci
Sumber: Unsplash
Secara bahasa, "haji" berasal dari bahasa Arab yaitu "Hajj" yang berarti "berniat" atau "menuju". Sedangkan secara istilah, haji adalah berziarah ke Ka'bah di Mekkah untuk melaksanakan serangkaian ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wukuf di Arafah, dan beberapa ritual lainnya sesuai dengan syariat Islam.
Jadi, secara definitif haji dapat dimaknai sebagai ibadah yang dilakukan di Tanah Suci, yaitu di Mekkah dan sekitarnya, pada bulan Dzulhijjah. Haji merupakan ibadah yang sangat kompleks dan melibatkan berbagai macam ritual yang harus dilakukan dalam urutan dan waktu yang telah ditentukan.
Rukun islam kelima ini wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, mental, dan finansial, setidaknya sekali seumur hidup. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Ali Imran Ayat 97 yang berbunyi;
"….Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam." (Q.S. Ali Imran/3:97).
Pelaksanaan ibadah haji tidak hanya ditentukan oleh kemampuan finansial, tetapi juga oleh sejumlah syarat yang harus dipenuhi setiap calon jamaah. Syarat haji tersebut antara lain;
Ibadah Haji hanya diwajibkan bagi umat Islam.
Calon jamaah haji harus memiliki akal sehat, serta tidak mengalami gangguan jiwa atau penyakit mental yang membuatnya tidak mampu memahami dan melaksanakan ibadah haji dengan baik. Hal ini penting karena ibadah haji melibatkan banyak ritual yang memerlukan kesadaran penuh.
Haji diwajibkan bagi mereka yang sudah mencapai usia dewasa atau baligh. Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan untuk berhaji, meskipun jika mereka melakukannya hajinya tetap sah tetapi tidak menggugurkan kewajibannya ketika sudah dewasa.
Haji hanya diwajibkan bagi mereka yang merdeka (bukan budak). Pada zaman dahulu, budak tidak diwajibkan haji karena mereka tidak memiliki kebebasan dan kemampuan untuk melaksanakannya.
Ibadah haji hanya diwajibkan bagi umat muslim yang mampu. Istita'ah atau kemampuan ini mencakup berbagai aspek, termasuk finansial, fisik, keamanan perjalanan, dan kemampuan mengatur waktu.
Rukun haji adalah serangkaian kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap jamaah agar ibadah hajinya sah. Berikut penjelasan detailnya;
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah haji atau umrah, disertai dengan mengenakan pakaian khusus yang disebut pakaian ihram.
Wukuf di Arafah adalah berdiam di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.
Tawaf Ifadah adalah mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali yang dilakukan setelah wukuf di Arafah.
Sa’i adalah berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Tahallul adalah mencukur atau memotong sebagian rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram.
Semua rukun haji harus dilakukan secara berurutan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Sumber: Unsplash
Dalam pelaksanaan ibadah haji, terdapat tiga jenis yang bisa dipilih oleh jamaah sesuai dengan kondisi mereka. Berikut penjelasan detailnya;
Pada haji Tamattu', jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa'dah, dan awal Dzulhijjah). Kemudian setelah menyelesaikan umrah, jamaah keluar dari ihram dan berihram kembali untuk melaksanakan haji.
Haji Ifrad adalah melaksanakan haji saja tanpa umrah sebelumnya. Jamaah berihram hanya untuk haji dari awal hingga akhir.
Pada haji Qiran, jamaah melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan satu niat dan satu kali ihram.
Ketiga jenis haji ini memiliki perbedaan dalam tata cara pelaksanaan dan urutan ritual yang harus diikuti. Pemilihan jenis haji dapat disesuaikan dengan kemampuan, kondisi fisik, serta mempertimbangkan waktu dan biaya yang tersedia.
Baca Juga: Ingin ke Luar Negeri? Pahami Dulu Jenis-jenis dan Cara Membuat Visa
Pelaksanaan ibadah haji terdiri dari berbagai aktivitas yang dibagi menjadi wajib dan sunah. Memahami perbedaan antara keduanya penting bagi jamaah untuk memastikan bahwa ibadah hajinya sah dan sempurna.
Aktivitas wajib harus dilaksanakan dengan sempurna untuk memastikan sahnya ibadah haji. Kegagalan melaksanakan salah satu dari aktivitas tersebut dapat membatalkan haji atau diharuskan membayar dam (denda).
Di sisi lain, aktivitas sunah akan menambah kesempurnaan dan pahala, meski tidak diwajibkan. Menjalankan kedua jenis aktivitas ini dengan baik akan membantu kamu mencapai haji yang mabrur, yaitu ibadah yang diterima dan diberkahi Allah SWT.
Pastikan pula perjalanan haji kamu lebih mudah dan nyaman dengan Flip Globe! Kirim uang ke tanah suci dapat dilakukan dengan cepat dan aman tanpa biaya tambahan. Unduh Flip sekarang dan nikmati kemudahan transaksi finansial selama ibadah haji kamu!
Bagikan