Flip Globe | 6 Mei 2024
Oleh : Aditya R
Kemajuan ekonomi Republik Rakyat China beberapa dekade terakhir mencuri perhatian dunia saat ini. China tidak bisa dipandang sebelah mata dan turut diperhitungkan dalam kancah persaingan internasional. Turis asing dan imigran semakin tertarik datang ke negeri tirai bambu ini dan menjadi di antara sumber pajak di China.
Dalam hal pajak, setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Setiap kebijakan disesuaikan agar selaras dengan prioritas dan tujuan yang diharapkan. Untuk negeri China, berikut ini sebagian gambaran perpajakan yang diterapkan.
Baca Juga: Biaya Hidup di China Mahal? Cek Faktanya di Sini!
Sumber: Freepik
Terdapat banyak macam pajak di China. Namun, berdasarkan sifat dan fungsinya, pajak-pajak tersebut dapat digolongkan dalam delapan kategori:
Pajak ini dihitung berdasarkan volume omzet atau penjualan wajib pada sektor jasa, peredaran, dan manufaktur. Pajak omzet di China meliputi tiga jenis pajak, yaitu Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Usaha, dan Pajak Konsumsi.
China menetapkan pajak penghasilan yang berbeda untuk pajak pribadi atau pajak usaha. Pajak penghasilan pribadi merupakan pajak-pajak yang dikumpulkan dari individu dari berbagai pendapatan. Misalnya, gaji tenaga kerja, pensiunan, dividen, ataupun bunga. Pajak jenis ini merupakan sumber pendapatan penting pemerintah China.
Pemerintah mengenakan pajak bagi pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam yang dikuasai oleh negara. Pajak di China ini ditetapkan bagi mereka yang mengeksploitasi sumber daya alam atau pengguna tanah perkotaan maupun perkampungan. Pajak sumber daya terdiri dari Pajak Sumber Daya dan Pajak Tata Guna Lahan Perkotaan/Kotapraja.
Pajak ini dikenakan pada barang-barang tertentu yang diatur dalam peraturan khusus. Di antara contohnya adalah Pajak Pendudukan Lahan Pertanian, Pajak Penghargaan Tanah, Pajak Pemeliharaan dan Konstruksi Kota, dan Pajak Perolehan Kendaraan.
Pajak properti ditetapkan pada properti rumah, properti perkotaan, dan pajak warisan yang belum dipungut. Selain itu, saat ini, dua kota besar di China tengah menguji jenis pajak properti baru yang menargetkan rumah kedua, properti mewah, serta pembelian properti oleh non-residen.
Pajak perilaku dikenakan atas dasar tindakan atau perilaku yang dilakukan. Misalnya, pajak untuk pemakaian kendaraan dan kapal, pajak plat nomor kendaraan dan kapal, pajak meterai, pajak pemotongan, pajak pertemuan, pajak akta, dan pajak bursa efek yang belum dipungut.
Pajak di China juga meliputi pajak pada bidang pertanian. Termasuk di dalam pajak pertanian juga adalah pajak peternakan. Keduanya dipungut terhadap badan usaha, unit, dan/atau perseorangan yang menerima penghasilan dari kegiatan pertanian maupun peternakan.
Sementara itu, terdapat pajak bea yang diterapkan pada barang-barang yang masuk dari luar negeri ke China. Adapun, barang-barang yang dikeluarkan dari daratan China akan dikenai pajak cukai.
Baca Juga: Mau Liburan ke China? Berikut Tips Tukar Rupiah ke Yuan
Pajak Penghasilan di China dikenakan kepada semua individu yang memperoleh pendapatan dari negeri ini. Hal ini berlaku bagi warga negara China maupun warga negara asing yang tinggal di sana. Pemberi kerja bertanggung jawab untuk menghitung secara akurat dan memotong pajak penghasilan individu atas pekerjaannya.
Perlu diketahui bahwa penghasilan yang dihitung pajak bukan terbatas pada upah dan gaji. Namun, termasuk juga bonus, opsi saham, tunjangan, dan pendapatan lainnya. Seluruhnya harus sudah dihitung dan dipotong pajak sebelum pemberi kerja membayar jumlah bersih kepada karyawan. Selain itu, satu tahun pajak di China dimulai dari 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember.
Undang-undang tentang pajak penghasilan individu telah mengatur penghasilan-penghasilan yang dikenai pajak dan juga besarnya. Misalnya, pajak penghasilan dari remunerasi jasa independen, gaji penulis, dan royalti adalah sebesar 20%. Pajak penghasilan juga dibedakan bagi residen serta non-residen.
Biarpun tidak tinggal di China, seseorang bisa saja menjadi wajib pajak dan harus membayar pajak di China. Hal tersebut dapat terjadi apabila seseorang mendapatkan jenis-jenis penghasilan yang digolongkan dalam salah satu/lebih kriteria berikut ini:
Untungnya, transfer ke rekening luar negeri sekarang bisa jadi lebih mudah. Kamu dapat melakukannya dari mana saja tanpa harus menukarkan mata uang rupiah ke mata uang asing.
Dengan menggunakan Flip Globe, transfer ke rekening luar negeri bisa digunakan melalui smartphone. Aplikasi ini secara otomatis akan melakukan konversi uang rupiah ke mata uang negara tujuan. Jadi untuk transfer uang ke China bisa lebih mudah dan cepat.
Itulah sebagian gambaran sistem pajak di China yang penting diketahui. Dengan begitu, kamu tidak terkaget-kaget dengan pajak yang mungkin ditagihkan dan tidak terlalu buta pula dengan aturannya.
Bagikan