Tips dan Panduan | 11 Desember 2023
Oleh : Rizqi Akbar
Tak banyak yang mengetahui bahwa terdapat apotek BPJS yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Apotek ini hadir untuk memudahkan pendistribusian obat. Seluruh peserta yang terdaftar BPJS Kesehatan bisa memanfaatkan apotek tersebut.
Kendati demikian, tidak semua apotek menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan. Lantas, bagaimana cara membedakannya? Yuk, simak serba-serbi mengenai apotek BPJS berikut ini!
Baca Juga: Catat! Ini Batas Kapan Waktu Bayar BPJS Beserta Caranya
Foto: SehatQ
Apotek BPJS merupakan apotek rekanan resmi yang menyediakan obat pada peserta BPJS Kesehatan. Keberadaan apotek ini secara tidak langsung telah memberikan kesempatan bagi peserta BPJS untuk menebus resep obat hasil pemeriksaan di Fasilitas Kesehatan (Faskes).
Sebagai rekanan BPJS resmi, apotek tersebut telah melalui serangkaian kelayakan dalam hal pelayanan dan penyediaan obat-obatan. Rata-rata, apotek rekanan BPJS menyediakan apoteker profesional di bidangnya dan memiliki stok obat-obatan yang beragam dalam jumlah besar.
Tak hanya itu saja, hampir semua apotek rekanan BPJS dapat diakses secara online. Artinya, kamu bisa membeli obat yang dibutuhkan tanpa harus ke lokasi langsung. Supaya lebih jelas, berikut keunggulan apotek online BPJS.
Kendati demikian, untuk menikmati layanan apotek rekanan BPJS kamu harus melakukan pendaftaran lebih dulu. Adapun prosedur pendaftaran dan pengambilan obat di apotek BPJS, sebagai berikut.
Foto: Vmedis
Tentunya kerja sama BPJS dengan apotek rekanan tersebut memberikan dampak positif bagi Faskes maupun peserta BPJS. Kini, kamu juga bisa membeli obat yang dibutuhkan tanpa harus antre di apotek. Cukup dengan memesan melalui aplikasi, kamu akan mendapatkan obat tersebut.
Pastikan kamu telah terdaftar dengan cara yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelahnya, kamu bisa membuka aplikasi dan masukan obat yang dibutuhkan sesuai resep dari Faskes terkait.
Apabila kamu memiliki lebih dari satu resep, masukkan data obat per resep. Apabila digabung, obat dari resep lain akan dianggap sebagai pembelian mandiri. Artinya, kamu akan dikenakan biaya pembelian obat yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Untuk menghindari hal tersebut, pastikan input obat sesuai resep. Setelah yakin seluruh data sesuai, aplikasi akan memvalidasi secara otomatis. Seluruh obat akan ditanggung BPJS Kesehatan dengan persentase 60% obat generik dan 40% obat paten.
Ketika validasi selesai, di layar akan muncul jumlah tagihan yang harus dibayarkan. Jika seluruh obat ditanggung BPJS Kesehatan, kamu tidak perlu membayar. Namun, untuk pembelian obat secara mandiri atau obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan, biaya akan disesuaikan.
Perlu diingat bahwa resep obat khusus penyakit kronis akan dilakukan penyesuaian dengan kondisi pasien. Hal ini memungkinkan pihak apotek memberikan obat berbeda pada pasien dengan keluhan sama, tetapi kondisi berbeda.
Setelah seluruh proses tersebut selesai, kamu bisa mengambil obat di apotek rekanan sesuai rujukan dalam waktu kurang dari 30 hari. Biasanya, lokasi pengambilan akan diprioritaskan yang terdekat dengan lokasi Faskes atau tempat tinggal peserta BPJS Kesehatan.
Nah, itulah sekilas tentang apotek online BPJS yang perlu kamu tahu! Kalau kamu termasuk peserta BPJS Kesehatan, kamu bisa memanfaatkan apotek rekanan tersebut untuk membeli obat tanpa harus mengantre lama.
Bagi kamu yang belum terdaftar sebagai peserta, kamu bisa melakukan pendaftaran BPJS Kesehatan melalui Faskes terdekat atau secara online di aplikasi JKN Mobile. Pilih kelas dan Faskes yang kamu inginkan. Setelahnya, kamu bisa mendapatkan manfaat dari BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Pahami Cara Konsultasi Ke Psikiater BPJS, Dijamin Gratis!
Untuk menggunakan layanan apotek BPJS, pastikan bahwa kamu sudah membayar iuran bulanan BPJS Kesehatan sesuai kelas yang dipilih. Kamu bisa melakukan pembayaran BPJS Kesehatan melalui aplikasi Flip. Berkat Flip, bayar BPJS Kesehatan jadi praktis dan antiribet!
Bagikan