Flip Globe | 5 Agustus 2025
Oleh : Anonim
Kuliah di luar negeri adalah pengalaman luar biasa yang bisa mengubah hidup. Kamu bisa belajar mandiri, bertemu orang dari berbagai budaya, hingga memperluas wawasan.
Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang sering bikin pusing: mengatur keuangan. Tanpa strategi yang tepat, uang bulanan bisa habis sebelum waktunya, apalagi jika biaya hidup di negara tujuan cukup tinggi.
Supaya kamu bisa fokus belajar tanpa khawatir soal keuangan, simak tips berikut ini untuk bantu kamu mengatur keuangan selama kuliah di luar negeri secara cerdas dan aplikatif.
Sebelum berangkat ke negara tujuan, kamu perlu menyusun anggaran keuangan yang realistis. Anggaran ini akan jadi panduan utama agar kamu tahu seberapa besar pengeluaran setiap bulan.
Kamu bisa mulai dengan mencatat kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makan, transportasi, hingga biaya kuliah dan hiburan.
Buat kategori pengeluaran tetap dan fleksibel, lalu sisihkan dana darurat. Saat sudah menetap di luar negeri, evaluasi kembali anggaranmu berdasarkan harga lokal dan sesuaikan bila perlu. Disiplin dalam mengikuti anggaran adalah kunci agar uangmu cukup hingga akhir bulan.
Salah satu langkah awal saat kamu tiba di luar negeri adalah membuka rekening bank lokal. Ini penting agar kamu bisa melakukan transaksi harian dengan lebih mudah dan efisien. Selain itu, banyak kampus atau apartemen yang hanya menerima pembayaran melalui rekening lokal.
Biasanya kamu cukup membawa paspor, visa pelajar, dan bukti tempat tinggal untuk membuka rekening. Dengan rekening lokal, kamu juga bisa terhindar dari biaya konversi tinggi saat menerima transfer dari Indonesia.
Mengatur uang akan jauh lebih mudah kalau kamu tahu ke mana saja uangmu pergi. Gunakan aplikasi pencatat keuangan untuk mencatat setiap transaksi, baik besar maupun kecil.
Aplikasi seperti Spendee atau Money Lover bisa membantu kamu mengelompokkan pengeluaran, mengatur batasan harian, dan memberikan laporan bulanan. Jangan anggap enteng pengeluaran kecil seperti kopi pagi atau snack malam—kalau dikumpulkan, jumlahnya bisa lumayan besar dalam sebulan.
Harga makanan di luar negeri bisa sangat mahal, terutama kalau kamu sering makan di restoran. Solusi terbaik? Belajar masak sendiri. Selain lebih hemat, kamu juga bisa mengontrol gizi dan kebersihan makananmu.
Awalnya mungkin terasa repot, tapi dengan sedikit latihan dan stok bahan yang tepat, kamu bisa menyiapkan makanan untuk seminggu penuh. Belanja di pasar lokal atau supermarket besar saat ada diskon juga bisa memangkas biaya cukup signifikan. Bawa bekal ke kampus juga bisa jadi trik hemat yang ampuh.
Banyak negara memberikan fasilitas diskon khusus untuk pelajar, terutama dalam hal transportasi, tiket masuk tempat wisata, atau langganan aplikasi digital.
Tanyakan apakah ada potongan harga untuk pelajar setiap kali kamu belanja, makan di luar, atau beli tiket. Biasanya cukup tunjukkan student ID, dan kamu bisa dapat potongan harga lumayan. Ini bisa bantu kamu berhemat tanpa mengurangi pengalaman selama tinggal di luar negeri.
Transportasi adalah salah satu pos pengeluaran terbesar setelah tempat tinggal dan makan. Untungnya, kebanyakan negara tujuan studi menyediakan transportasi umum yang nyaman dan aman.
Alih-alih beli tiket satuan setiap hari, kamu bisa menggunakan kartu langganan mingguan atau bulanan. Ini jauh lebih hemat, apalagi kalau kamu harus bolak-balik ke kampus setiap hari. Beberapa kampus bahkan memberikan potongan harga khusus untuk pelajar. Kalau memungkinkan, kamu juga bisa gunakan sepeda untuk menekan pengeluaran dan tetap sehat.
Kalau visa pelajarmu mengizinkan, bekerja paruh waktu bisa jadi sumber pemasukan tambahan yang lumayan. Banyak mahasiswa asing bekerja sebagai barista, pelayan restoran, atau tutor bahasa di luar jam kuliah.
Namun, pastikan pekerjaan tersebut tidak mengganggu fokus belajarmu. Pilih pekerjaan dengan jam fleksibel dan lokasi yang dekat dari kampus atau tempat tinggal. Selain penghasilan, kamu juga bisa dapat pengalaman kerja dan jaringan pertemanan baru.
Tinggal di luar negeri seringkali membuat kita tergoda mengikuti gaya hidup yang konsumtif, apalagi saat melihat teman-teman membeli barang branded atau makan di tempat mahal. Tapi ingat, kamu punya anggaran dan prioritas sendiri.
Hindari menggunakan kartu kredit untuk belanja yang tidak perlu, dan jangan tergiur cicilan barang yang nggak terlalu penting. Kalau kamu butuh sesuatu, lebih baik menabung dulu. Mental tahan godaan ini akan menyelamatkan kamu dari banyak masalah keuangan di kemudian hari.
Dana darurat penting untuk menghadapi hal-hal tak terduga, seperti kehilangan barang, biaya rumah sakit, atau kepindahan mendadak. Idealnya, dana daruratmu mencakup minimal 1–2 bulan biaya hidup.
Simpan dana ini di rekening terpisah yang mudah diakses tapi tidak kamu pakai sehari-hari. Jangan tunda-tunda, karena semakin cepat kamu mulai menyisihkan, semakin aman posisi keuanganmu ke depannya.
Kalau kamu tinggal jauh dari rumah, kebutuhan transfer uang dari Indonesia ke luar negeri pasti akan jadi rutinitas—baik untuk bayar sewa, uang kuliah, atau keperluan harian. Daripada pakai cara lama yang mahal dan prosesnya lama, kamu bisa gunakan Flip Globe sebagai solusi hemat dan efisien.
Dengan Flip Globe, kamu bisa mengirim uang ke lebih dari 50 negara tujuan, termasuk negara populer seperti Australia, Jepang, Korea, Inggris, dan lainnya. Prosesnya cepat, aman, dan kamu bisa lacak langsung dari aplikasi. Biaya transfer pun rendah dan nilai tukarnya kompetitif—jadi kamu nggak rugi di konversi.
Kelebihan Flip Globe:
Mengatur keuangan saat kuliah di luar negeri memang menantang, tapi bukan hal yang mustahil. Dengan perencanaan yang matang, kebiasaan hemat, dan alat bantu yang tepat seperti Flip Globe, kamu bisa menjalani kuliah dengan tenang, fokus, dan tanpa stres keuangan.
Bagikan