Tiap rupiah punya makna. Tiap orang pun memiliki cara untuk memaknai tiap rupiah yang dimilikinya.
Bagi Fatma, efisiensi merupakan salah satu caranya untuk memaknai uang yang dimiliki, berapa pun jumlahnya. Terlebih lagi, kini dia memiliki tanggung jawab untuk mengelola keuangan di berbagai lingkungan, mulai dari bisnis yang dijalankan, bendahara arisan keluarga, hingga tentu saja, rumah tangganya sendiri. Berbagai peran ini pun menuntutnya untuk lebih bijak dalam melakukan manajemen yang tepat sehingga tiap aktivitas dan kebutuhan dapat terpenuhi sebagaimana mestinya.
“Efisiensi adalah hal terpenting dalam mengelola keuangan rumah tangga. Memburu promo, cashback, dan biaya transaksi yang lebih murah secara rutin dapat meningkatkan spare uang untuk ditabung setiap bulannya.”
Namun, kesadaran akan efisiensi dalam manajemen keuangan sesungguhnya telah dimiliki Fatma sejak lama. Hal itu pula yang bahkan menjadi benang merah perjalanannya dengan Flip hingga hari ini. Perkenalan Fatma dengan Flip terjadi sekitar enam tahun silam melalui lingkar pertemanan sesama anak start-up Universitas Indonesia. Working mom yang juga merupakan lulusan psikologi ini menemukan kesamaan antara nilai yang dijunjung oleh Flip dan dirinya.
“Saya menggunakan Flip sejak di tahap awal, bahkan ketika masih mengisi secara manual di google form. Saya tersentuh dengan visi founder-nya yang secara sadar ternyata sejalan dengan prinsip efisiensi yang saya pegang. Hingga kini, saya bahkan telah menghemat sebanyak jutaan rupiah — yang jika ditotal, angkanya setara dengan harga beli satu buah smartphone baru.”
Fatma meyakini bahwa uang perlu dikelola dengan baik dengan tidak hanya mementingkan keinginan atau kesenangan. Dia pun menerapkan pandangan dan prinsip ini kepada dua buah hatinya yang masih berusia 4 dan 2,5 tahun. Keduanya pun terbiasa dan sangat kooperatif dalam menerapkan nilai-nilai ini.
Wanita yang juga menjalankan bisnis kurma ini menggunakan konsep sederhana, ‘promo’,. Seperti contoh, ketika akan membeli mainan atau bahkan makanan paket spesial untuk anak-anak di sebuah tempat makan, mereka harus menunggu saat Fatma dan sang suami gajian atau adanya promo di tempat tersebut. Dua buah hatinya pun akan selalu bertanya terlebih dahulu apakah Fatma dan suami telah gajian atau ketersediaan promo ketika mereka menginginkan sesuatu.
“Uang akan lebih berkah ketika dikelola dengan baik, dibelanjakan dengan sadar sesuai kebutuhan, dan tidak untuk keinginan yang hanya mubazir. Pada dasarnya, uang pun dapat dimiliki oleh siapa saja tetapi pemilihan prioritas pembelanjaannya yang lebih penting untuk dipelajari.”